- tvOnenews-Taufik Hidayat
Media Vietnam 'Goreng' Hasil Buruk Timnas Indonesia U-23 saat Jumpa India, Paling Disorot Soal Lini...
Jakarta, tvOnenews.com – Dua hasil kurang meyakinkan yang diraih Timnas Indonesia U-23 saat menghadapi India U-23 dalam laga uji coba ternyata langsung jadi bahan gorengan media Vietnam.
Soha media yang dikenal sering menyoroti sepak bola Asia Tenggara, menyebut performa skuad Garuda Muda asuhan Indra Sjafri masih jauh dari kata siap menuju SEA Games 2025, terutama karena lini pertahanan yang dianggap rapuh dan mudah goyah dalam tekanan.
"Timnas U-23 Indonesia baru saja dua kali berturut-turut menelan hasil mengecewakan saat menghadapi lawan yang tergolong 'lunak'. Hal ini tentu membuat tim nasional negara kepulauan tersebut cemas," tulis Soha, dikutip Kamis (16/10/2025).
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Dua Laga Uji Coba, Satu Pola Kesalahan yang Sama
Soha menyoroti bahwa dalam dua laga yang dimainkan di Jakarta, Timnas U-23 selalu kebobolan akibat kesalahan dasar pemain belakang, bukan karena kualitas serangan lawan.
Laga Pertama (10 Oktober 2025): Indonesia 1-2 India
- Kebobolan pada menit ke-5 karena kehilangan fokus.
- Gol kedua terjadi di menit ke-26 karena miskomunikasi antarpemain belakang.
- Hanya mencetak satu gol balasan di akhir babak pertama dan gagal mengejar ketertinggalan di babak kedua.
Laga Kedua (13 Oktober 2025): Indonesia 1-1 India
- Pola yang sama terulang. Indonesia kebobolan cepat di awal babak kedua akibat blunder.
- Gol penyama kedudukan datang melalui tendangan bebas Dony Tri Pamungkas di menit ke-70.
- Meski tampil menyerang, penyelesaian akhir dianggap kurang tajam.
Hal yang paling disoroti media Vietnam adalah tidaknya ada figur pemimpin di lini belakang. Soha menilai para pemain bertahan Timnas U-23 terlihat gampang panik, sering salah mengambil keputusan, dan kalah dalam duel-duel sederhana.
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Bahkan dalam analisanya, Soha menyebut:
"Setiap kali India melakukan tekanan, bek Indonesia terlihat gugup. Mereka bukan hanya kalah koordinasi, tetapi juga lambat dalam membaca situasi."
Dengan kata lain, masalah utama Timnas U-23 bukan soal serangan, tetapi kestabilan emosi dan komunikasi pemain belakang.