- Facebook - Iraq National Team
5 Faktor Kunci Irak Hancurkan Mimpi Indonesia ke Piala Dunia 2026: Bekas Pemain MU Jadi Dalang!
tvOnenews.com - Tim Nasional Irak sukses mengamankan tiga poin penting dalam lanjutan Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia setelah menundukkan Timnas Indonesia dengan skor tipis 1-0.
Kemenangan yang diraih di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB ini memperpanjang asa skuad berjuluk Singa Mesopotamia tersebut untuk lolos langsung ke putaran final.
Gol tunggal kemenangan Irak dicetak oleh Zidane Iqbal pada menit ke-75.
- AFC
Gelandang yang pernah menimba ilmu di Manchester United dan kini merumput bersama Utrecht ini memanfaatkan kesalahan bek Rizky Ridho dan dengan tenang menaklukkan kiper Maarten Paes.
Berikut adalah ulasan mendalam mengenai kunci keberhasilan Irak menjungkalkan perlawanan Timnas Indonesia:
1. Benteng Pertahanan yang Kokoh dan Disiplin
Salah satu kunci utama keberhasilan Irak adalah penampilan lini belakang mereka yang sangat solid, kuat, dan terorganisir.
Kuartet pertahanan, mulai dari bek sayap hingga duo bek tengah, menunjukkan kedisiplinan tinggi.
Duet bek tengah, Zaid Tahseen dan Manaf Younis, tampil luar biasa dalam bertukar peran dan pergerakan, membuktikan kedalaman tim yang berada di level terbaik.
Dukungan konsisten dari bek sayap Hussein Ali dan Mirkhas Doski, yang vital di pertahanan tanpa meninggalkan peran menyerang mereka, menjadikan lini belakang Irak sebagai tembok yang sangat sulit ditembus oleh upaya serangan Indonesia.
2. Dampak Instan dan Kejeniusan Zidane Iqbal
Gaya bermain Irak di babak pertama cenderung bergantung pada umpan-umpan panjang dan kurang efektif.
Segala berubah drastis setelah masuknya Zidane Iqbal pada menit ke-46. Kehadiran mantan pemain Manchester United ini tidak hanya membuat pertahanan tim menjadi lebih rapat, tetapi juga meningkatkan intensitas serangan dan upaya penetrasi ke kotak penalti Indonesia.
Puncaknya, Zidane Iqbal menunjukkan kelasnya sebagai penentu kemenangan dengan mencetak gol tunggal.
Gol tersebut lahir dari kecerdikannya memanfaatkan momen serangan balik cepat, menjadikannya pahlawan dan pembeda dalam pertandingan ini.
3. Mampu Mengatasi Kehilangan Striker Utama
Absennya striker andalan Aymen Hussein akibat cedera menjadi tantangan besar bagi Irak. Hal ini semakin terasa dengan performa penggantinya, Mohanad Ali, yang kesulitan menembus pertahanan kokoh Timnas Indonesia.
Namun, situasi sulit ini justru berbalik menjadi pemicu bagi pemain di posisi lain untuk tampil lebih lepas dan tanpa beban.
Pemain-pemain Irak mampu keluar dari bayang-bayang striker utama dan menemukan cara untuk mencuri kemenangan, terbukti dari skema serangan balik cepat yang berujung pada gol penentu di babak kedua.
4. Efektivitas Serangan Balik dan Pemanfaatan Blunder
Meski Timnas Indonesia sempat mendominasi penguasaan bola, Irak menunjukkan efektivitas dalam melancarkan serangan balik.
Singa Mesopotamia memanfaatkan celah dan kelengahan yang terjadi di pertahanan Indonesia.
Gol kemenangan yang dicetak Zidane Iqbal adalah bukti sempurna dari taktik ini, di mana mereka dengan cepat mengonversi momen turnover (pergantian kepemilikan bola) menjadi peluang emas yang berujung gol, menyusul blunder yang dilakukan oleh bek Timnas Indonesia.
5. Perubahan Taktik yang Sukses di Babak Kedua
Pelatih Irak menunjukkan kelihaiannya dalam meracik strategi dengan melakukan perubahan taktik yang jitu di jeda babak.
Dengan masuknya Zidane Iqbal, alur permainan Irak menjadi lebih terarah, tidak lagi terlalu mengandalkan umpan panjang yang mudah dipatahkan.
Pertahanan menjadi lebih kompak, dan inisiatif untuk membangun serangan meningkat.
Perubahan ini terbukti efektif dalam mematikan dominasi Indonesia di babak pertama dan membuat skuad Garuda mulai kalang kabut hingga akhirnya kebobolan. (tsy)