- Kolase tvOnenews.com/ Tim tvOnenews - Julio Trisaputra/ PSSI
Patrick Kluivert Tolong Dengar Ini! Eks Tangan Kanan Shin Tae-yong Spill Taktik Timnas Indonesia saat Pecundangi Arab Saudi
tvOnenews.com - Jeong Seok-seo, mantan penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, membongkar rahasia di balik keberhasilan skuad Garuda menaklukkan Arab Saudi dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia tampil luar biasa saat menumbangkan Arab Saudi 2-0 di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di bawah arahan Shin Tae-yong, skuad Garuda bermain agresif sejak menit awal, mematahkan ritme permainan lawan lewat pressing ketat dan benturan fisik.
Dua gol skuad Garuda dicetak oleh Marselino Ferdinan, yang saat ini tak masuk dalam daftar 28 pemain. Disiplin tinggi dan kerja keras kolektif jadi kunci kemenangan. Hasil ini menjadi bukti bahwa Indonesia tak lagi bisa dipandang remeh di kancah Asia.
Dalam pengakuan blak-blakan, Jeong menyebut bahwa strategi utama STY adalah tekanan fisik sejak awal laga untuk merusak tempo permainan lawan.
Skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert dijadwalkan melakoni dua laga hidup-mati di Grup B round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, masing-masing menghadapi Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Kamis 9 Oktober 2025 (00.15 WIB), lalu bersua Irak pada Minggu 12 Oktober 2025 (02.30 WIB).
Tak ada kata selain menang, terlebih hanya juara grup yang otomatis berhak melaju ke Piala Dunia 2026.
Daftar pemain yang dirilis PSSI pada Rabu (24/9/2025) malam WIB tetap menampilkan sejumlah tulang punggung seperti Jay Idzes, Calvin Verdonk, Emil Audero, Ricky Kambuaya, dan Beckham Putra.
- Antara
Namun yang lebih mencuri perhatian adalah absennya tujuh nama besar, termasuk Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan.
Khusus pencoretan Marselino yang sebelumnya mencetak dua gol ke gawang Arab Saudi di putaran ketiga dianggap sangat mengejutkan. Nama lain seperti Ivar Jenner (cedera) dan Mees Hilgers juga tak masuk daftar.
Orang Terdekat STY Bicara soal Taktik Redam Arab Saudi
Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari Jeong Seok-seo, atau yang akrab disapa Jeje, mantan penerjemah pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Nusantara TV, Jeje mengungkapkan strategi yang digunakan oleh STY saat Timnas Indonesia sukses mengalahkan Arab Saudi di round ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Menurut Jeje, hal pertama yang selalu ditekankan Shin Tae-yong kepada para pemain bukanlah strategi rumit, tetapi pendekatan fisik sejak menit awal laga.
"Pertama, apa yang Coach Shin Tae-yong selalu tegaskan kepada para pemain adalah cuma satu waktu itu, di awal pertandingan harus benturan keras," ucap Jeje.
Ia menjelaskan bahwa filosofi ini berkaitan erat dengan karakter permainan Arab Saudi yang sangat bergantung pada tempo dan irama permainan. Jika diberi ruang untuk berkembang, menurutnya, tim sekelas Arab Saudi akan sangat berbahaya.
"Karena kita belang, di sepakbola punya tempo dan irama, tim Arab Saudi ini punya keunikan terhadap irama dan temponya. Kalau kita biarkan mereka, akan main semua mereka, bisa bagus banget mainnya," terang Jeje.
Kunci utama untuk meredam permainan lawan, lanjut Jeje, adalah benturan keras dan tekanan fisik sejak menit awal. Cara ini terbukti mampu merusak alur permainan Arab Saudi yang dikenal rapi dan terstruktur.
- Instagram/jeongseokseo
Sebagai pembanding, Jeje juga menyinggung penampilan Arab Saudi saat menghadapi Meksiko di ajang Gold Cup. Dalam laga tersebut, Meksiko juga menerapkan tekanan intens dan keras sejak awal, yang membuat Arab Saudi kesulitan mengembangkan permainan.
"Itu juga yang dilakukan sebenarnya oleh Mexico kemarin, dan mereka bagus banget. Akhirnya malah semakin runtuh tim Saudi, dan mereka nggak bisa ngapa-ngapain, sama sekali nggak bisa ngapa-ngapain," tuturnya.
Dalam laga tersebut, Arab Saudi yang diasuh Hervé Renard harus menyerah dengan skor 2-0 tanpa balas dari Meksiko. Situasi serupa ternyata berhasil direplikasi oleh Timnas Indonesia di bawah arahan STY.
Pengakuan Jeje ini mempertegas bagaimana pendekatan fisik dan agresivitas sejak awal laga menjadi salah satu senjata utama Timnas Indonesia era Shin Tae-yong. Strategi ini bukan hanya sekadar gaya bermain, tetapi juga bagian dari cara merusak dominasi lawan yang unggul secara teknis.
Apa yang disampaikan Jeje bisa menjadi masukan berharga bagi Patrick Kluivert dalam meramu taktik. Menghadapi Arab Saudi di laga penting seperti ini, semua aspek teknis maupun non-teknis harus diperhitungkan secara cermat. (ind)