- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Dari 3 Bulan Lalu Sudah Diingatkan, Nantinya Timnas Indonesia Bakal Kesulitan di Round 4, Patrick Kluivert Harus Punya…
tvOnenews.com - Timnas Indonesia sudah resmi lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Namun, sejak tiga bulan lalu berbagai pihak sudah memperingatkan bahwa perjalanan di Round 4 tidak akan mudah.
Persaingan semakin ketat karena skuad Garuda akan berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak.
Dalam diskusi di kanal YouTube Bola Bung Binder, analis sepak bola Bung Binder dan jurnalis olahraga Pangeran Siahaan membedah strategi pelatih Patrick Kluivert saat menghadapi tim-tim besar, termasuk Jepang dan China di putaran tiga.
Mereka menyoroti gaya permainan Timnas Indonesia yang dinilai belum konsisten dan cenderung sulit bersaing di level tinggi.
Pangeran Siahaan mengaku heran dengan filosofi permainan yang diusung Kluivert.
“Dan ya itu tadi ya kalau saya bilang ini agak nggak serius, itu justru sebenarnya agak berpraduga baik. Karena kemungkinan lainnya adalah jangan-jangan memang kemampuan taktiknya agak-agak,” kata Pangeran Siahaan.
Bung Binder menambahkan, masalah serupa juga terlihat ketika Indonesia menghadapi Australia.
“Bisa juga, karena lawan Australia juga begitu,” ujarnya.
Menurut Pangeran Siahaan, ekspektasi Kluivert seakan tidak realistis jika berharap Timnas Indonesia bisa menyaingi Jepang secara gaya bermain.
“Jadi ketika pelatih ini dan timnya bilang kita akan main seperti ini, apa sih sebenarnya harapan mereka? Kalau mereka berharap bisa out playing Jepang, saya sih kagum dengan optimismenya. Tapi saya rasa itu nggak mungkin,” ucapnya.
Ia menilai bahwa pertandingan uji coba melawan Jepang dan China mungkin memang tidak dijalani dengan sepenuh hati oleh Kluivert.
“Kalau itu pertandingan yang menentukan, yang ada stagenya, ada goals-nya, pasti nggak mungkin kita main seperti itu. Kebobolan di kandang lawan, terus tetap main begitu, nggak kebayang Indonesia publiknya kayak gimana," tegasnya.
Meski begitu, Bung Binder tetap memberikan catatan positif.
Menurutnya, Timnas Indonesia masih memiliki fighting spirit yang luar biasa.
“Kelebihan yang kita lihat, fighting spirit para pemain kita luar biasa lah. Nggak ada habisnya, nggak ada capeknya,” jelas Bung Binder.
Namun masalah utama justru terlihat jelas di sektor finishing.
Indonesia dinilai kesulitan mencetak gol walaupun punya peluang.
“Patrick Kluivert itu masih kurang pragmatis dalam menyadari kemampuan dan kekurangan dari timnya,” lanjut Pangeran Siahaan.
Ia menambahkan bahwa meski kualitas pemain Indonesia meningkat dibanding generasi sebelumnya, bukan berarti levelnya sudah setara dengan lawan-lawan kuat di Asia.
“Kekurangan kita, finishing masih kurang klinikal. Yang kedua, kita suka kendor di babak kedua selalu,” ujarnya.
Padahal, menurut Pangeran, Indonesia punya potensi besar untuk mengandalkan strategi counter attack.
“Sebenarnya nggak ada salahnya, Indonesia punya talent untuk counter attack. Pemain-pemain kita punya speed bagus dan wingback agresif. Tapi saya belum pernah lihat Patrick Kluivert main kayak gitu,” tegasnya.
Ia berharap Kluivert lebih fleksibel dengan pendekatan taktik.
Karena dengan mengandalkan serangan balik cepat, Indonesia bisa memanfaatkan kecepatan pemain sayap dan mengejutkan lawan.
“Padahal kita pengin lihat kalau dia ngubah dikit, sekali-kali ngetes defense kita kayak gimana. Karena kita selalu dangerous kalau counter,” tutup Pangeran Siahaan. (adk)