- ANTARA - Instagram/@doanvanhau_1904
Karma Menimpa Doan Van Hau, Pemain Vietnam yang Bikin Patah Kaki Evan Dimas sudah 2 Tahun Tak Bisa Kembali ke Lapangan
Jakarta, tvOnenews.com – Nama Doan Van Hau tentu masih membekas di ingatan publik sepak bola Indonesia. Bek kiri Timnas Vietnam itu sempat jadi musuh bersama netizen Tanah Air usai insiden di final SEA Games 2019, ketika tekel kerasnya membuat Evan Dimas mengalami patah kaki.
Sejak saat itu Van Hau dijuluki sebagai “Penghancur Kaki Evan Dimas”. Cedera tersebut sempat membuat karier Evan Dimas menurun drastis.
Sang gelandang andalan Garuda kehilangan performanya, bahkan pernah terpikir untuk pensiun dini sebelum akhirnya bangkit kembali bersama Persik Kediri.
- ANTARA/Sigid Kurniawan
Namun menariknya perjalanan Doan Van Hau sendiri ternyata tak lebih mulus. Pemain kelahiran 1999 itu justru bernasib serupa bahkan lebih berat.
Dua Tahun Hilang dari Lapangan
Menurut laporan terbaru media Vietnam Soha, sudah genap dua tahun Doan Van Hau absen dari sepak bola profesional.
Nama yang dulu dielu-elukan sebagai masa depan lini pertahanan The Golden Star Warriors itu kini lebih sering muncul dalam laporan medis ketimbang catatan pertandingan.
“Di bawah pemerintahan pelatih Kim Sang Sik, Van Hau juga belum pernah bekerja di bawah pelatih Korea tersebut,” tulis Soha, menandakan bahwa sang bek bahkan belum sempat tampil sama sekali di era pelatih baru.
Van Hau pernah disebut sebagai talenta paling menjanjikan di Asia Tenggara. Dengan postur tinggi, kekuatan fisik, serta kemampuan bertahan dan menyerang yang lengkap, ia diprediksi menjadi tembok kokoh Vietnam untuk bertahun-tahun. Tapi kenyataan berbicara lain.
- Instagram Doan Van Hau
Sejak 2023, Van Hau mengalami cedera serius pada tumit kiri. Ia didiagnosis menderita tendinitis Achilles cedera yang sangat sulit disembuhkan tuntas bagi pemain sepak bola.
Berulang kali mencoba terapi konservatif, tak ada hasil. Ia pun harus menjalani operasi. Sejak musim 2023, Van Hau praktis tak pernah lagi turun di laga resmi.
Klub Kepolisian Hanoi bahkan sempat memasukkan namanya ke skuad musim 2025/2026, namun akhirnya dicoret karena kondisi fisik yang belum memungkinkan.
Awal 2025, ia kembali naik meja operasi untuk kedua kalinya. Proses pemulihan yang diperkirakan 8-9 bulan makin rumit setelah tim medis menemukan kerusakan pada meniskus dan ligamen. Alhasil, pemulihannya berjalan lambat dan penuh penundaan.
Mental Terganggu, Posisi Terancam Pemain Muda
Tak hanya fisik, mental Van Hau juga terpukul. Lama tak bermain membuat sentuhan bolanya hilang, kondisi fisiknya menurun, dan rasa takut cedera kambuh jadi bayang-bayang besar.
- Kolase tvOnenews.com
Saat mencoba kembali, ia harus bersaing dengan pemain-pemain muda yang sudah membuktikan diri selama ia absen.
Meski begitu, Van Hau masih beruntung. Klub Kepolisian Hanoi tetap sabar menunggu comeback-nya, sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya.
Para pengamat menilai, potensi Van Hau belum padam. Namun untuk kembali ke performa terbaik, ia butuh waktu panjang mulai dari adaptasi bertahap, latihan intensif, hingga uji coba tertutup sebelum benar-benar kembali ke laga kompetitif.
Bagi sebagian netizen Indonesia, kondisi ini mungkin dianggap sebagai karma atas insiden Evan Dimas. Namun bagi pengamat sepak bola, kisah Van Hau adalah pengingat bahwa karier atlet bisa hancur seketika jika cedera tak ditangani tuntas.
Bagi Van Hau, dua tahun terakhir mungkin terasa seperti tragedi. Tapi di balik itu, ada kesempatan untuk membangun ulang karier dan mentalnya.
Kini publik Vietnam masih berharap suatu hari nanti, nama Doan Van Hau kembali terdengar di lapangan hijau kembali berdiri tegak membela negaranya.