- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Patrick Kluivert Ungkap Rahasia Sukses ke Eropa, Sindir Pemain yang Mampir ke Liga Lain Dulu?
tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mendapat pertanyaan menarik dari salah satu mantan anak asuhnya, Sergio van Dijk — eks striker naturalisasi Timnas Indonesia yang juga dikenal sebagai legenda Persib Bandung.
Keputusan sejumlah pemain naturalisasi Timnas Indonesia untuk bergabung dengan klub-klub Liga 1 Tanah Air memicu perdebatan hangat di kalangan pendukung skuad Garuda.
Banyak fans yang menyayangkan langkah para pemain tersebut, terutama karena sebelumnya mereka telah memulai karier profesional di Eropa.
Tiga nama yang paling menjadi sorotan adalah Rafael Struick yang kini berseragam Dewa United, Jordi Amat yang resmi bergabung dengan Persija Jakarta, serta pemain muda Jens Raven yang merapat ke Bali United.
Kemudian, belakangan ini Persib Bandung resmi mendatangkan Thom Haye dan Eliano Reijnders.
Langkah tersebut dinilai bertolak belakang dengan harapan fans yang menginginkan pemain Timnas, terutama yang sudah merasakan atmosfer kompetisi Eropa, untuk terus berkembang di level tertinggi — bukan kembali atau pindah ke Liga 1 yang dinilai kualitasnya masih belum setara dengan liga-liga top Eropa.
Diketahui, pemain Timnas Indonesia yang sudah menemukan klub di antaranya Shayne Pattynama (Buriram United), Nathan Tjoe-A-On (Willem II), Jordi Amat (Persija), Rafael Struick (Dewa United), Ivar Jenner (FC Utrecht), Justin Hubner (Fortuna Sittard).
- Instagram - Thom Haye
Di samping itu, eks striker Timnas Indonesia, Sergio van Dijk memberikan pertanyaan khusus kepada Patrick Kluivert.
Momen ini terjadi dalam sebuah wawancara di kanal The Haye Way, di mana keduanya terlibat dalam perbincangan hangat seputar perkembangan sepak bola Indonesia dan peluang pemainnya meniti karier ke luar negeri.
Sebagai informasi, Kluivert dan Sergio pernah bekerja sama di Australia, tepatnya di klub Brisbane Roar, saat Kluivert menjabat sebagai asisten pelatih pada 2010. Hubungan keduanya tampak masih terjaga baik hingga saat ini.
Dalam wawancara tersebut, Sergio melontarkan sebuah pertanyaan yang cukup menarik perhatian:
"Menurut Anda, apakah keputusan yang baik bagi pemain Indonesia untuk main di Australia dulu sebelum berpindah ke Eropa?" tanya Sergio.
Ia menambahkan bahwa dirinya penasaran dengan pandangan Kluivert, mengingat sang pelatih kini sudah cukup mengenal karakter pemain Indonesia dan kualitas kompetisi domestik.
Patrick Kluivert pun memberikan jawaban yang jujur dan langsung.
“Itu tergantung pada setiap individu dan juga kesempatan yang datang. Tapi menurut saya, jika ada peluang langsung ke Eropa, maka pergilah langsung ke Eropa,” ujar Kluivert.
Namun demikian, ia tidak menutup kemungkinan bahwa Australia juga bisa menjadi batu loncatan yang baik dalam perjalanan karier seorang pemain.
“Jika kadang-kadang Anda perlu berpindah dulu ke Australia, baru ke Eropa, itu juga tidak apa-apa. Tapi kalau bisa langsung ke Eropa, itu lebih baik,” jelas mantan striker Barcelona dan Timnas Belanda itu.
- tvonenews.com - Ilham Giovani
Pernyataan ini menjadi bahan pertimbangan penting di tengah tren pemain-pemain muda Indonesia yang kini banyak mengadu nasib ke luar negeri. Beberapa memilih Liga Korea, Jepang, hingga Eropa, namun belum banyak yang mencoba Liga Australia sebagai batu loncatan.
Sekilas Tentang Sergio van Dijk
Sergio van Dijk adalah salah satu striker naturalisasi yang sempat digadang-gadang menjadi suksesor Cristian Gonzales. Ia lahir di Belanda pada 8 Agustus 1982, dan memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Ambon, Maluku.
Van Dijk melakukan debut bersama Timnas Indonesia pada 23 Maret 2013 di bawah asuhan pelatih Rahmad Darmawan. Meski kariernya di Timnas tidak panjang, ia tetap dikenal sebagai pemain yang loyal dan masih aktif mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia hingga kini.
Diskusi antara Sergio van Dijk dan Patrick Kluivert menjadi bukti bahwa perhatian terhadap masa depan sepak bola Indonesia datang dari banyak pihak, termasuk mereka yang pernah menjadi bagian sejarah tim Garuda. (ind)