news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Perbandingan Timnas Indonesia era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com | Tim tvOnenews.com - Julio Trisaputra

Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg Kerap Dibandingkan dengan Shin Tae-yong, Ini Statistik Mereka Selama Tukangi Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dan juru taktik Tim U-23, Gerald Vanenburg, memiliki statistik begini usai kerap dibandingkan dengan Shin Tae-yong.
Sabtu, 13 September 2025 - 12:30 WIB
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dan juru taktik Tim U-23, Gerald Vanenburg, memiliki statistik begini usai kerap dibandingkan dengan Shin Tae-yong.

Sejak Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg ditunjuk PSSI pada Januari 2025 lalu, kedua arsitek asal Belanda itu sering dibanding-bandingkan dengan STY -sapaan akrab Shiin Tae-yong.

Puncaknya setelah Gerald Vanenburg gagal membawa Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2026. Di edisi sebelumnya, STY sanggup membawa Garuda Muda ke semifinal.

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg dan Shin Tae-yong
Sumber :
  • tvOnenews.com/Taufik Hidayat - Instagram @shintaeyong7777

 

Football Institute pun membuka data performa atau statistik Shin Tae-yong dan Gerald Vanenburg selama menangani Timnas Indonesia U-23.

Diawali dari STY, dia sudah memimpin 21 laga Timnas Indonesia U-23 sejak 2021. Ia mendulang 11 kemenangan dan mengalami 10 kekalahan tanpa hasil imbang.

Dengan rincian, Shin membawa timnya mencetak 57 gol dan kebobolan 42 kali. Di tahun pertamanya, pelatih asal Korea Selatan itu hanya meraih dua kemenangan dari empat laga.

Artinya, STY meraih persentase 50 persen kemenangan. Sementara di ajang AFF U-23 perdananya, ia berhasil mempersembahkan medali perunggu.

Namun, langkahnya di kualifikasi Piala Asia U-23 pertama kali harus terhenti setelah keok dari Australia.

Sementara itu, Gerard Vanenburg baru mulai menangani Timnas Indonesia U-23 sejak Juli 2025. Secara keseluruhan, Vanenburg telah memimpin delapan laga.

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg
Sumber :
  • tvonenews.com - Taufik Hidayat

 

Hasilnya, arsitek asal Belanda itu menyegel empat kemenangan (satu di antaranya melalui adu penalti), dua hasil imbang, dan dua kekalahan.

Secara statistik, pada tahun pertamanya, Vanenburg mencatatkan persentase kemenangan yang sama dengan STY di tahun pertamanya, yaitu 50 persen kemenangan.

Sementara itu, Patrick Kluivert berhasil membawa Timnas Indonesia senior lolos ke ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah tiga bulan ditunjuk sebagai pelatih.

Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025, langsung membawa Garuda lolos ke ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pelatih asal Belanda itu membawa Garuda meraih dua kemenangan atas China dan Bahrain, dan dua kekalahan dari Jepang dan Australia.

Melihat dari statistik itu, Founder Football Institute, Budi Setiawan, menilai secara prestasi baik STY, Patrick Kluivert, dan Gerard Vanenburg di tahun pertamanya tidak jauh berbeda.

Dia menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara ketiga pelatih di atas jika bicara persentase statistik.

"Namun jika bicara tekanan mental dan suporter, Patrick Kluivert harus menghadapi tekanan lolos Round 4 Kualifikasi Piala Dunia dan Gerard Vanenburg berada dalam tekanan lolos ke Piala Asia U23 dan Olimpiade 2028," kata Budi dalam keterangan resminya.

Budi menyebut setiap keberhasilan yang dituai juga membutuhkan waktu dan proses. STY, misalnya, baru membawa tim Garuda Muda lolos ke Piala Asia pada tahun keempat.

"Sementara Patrick Kluivert justru berhasil membawa Indonesia lolos ke Round 4 setelah tiga bulan ditunjuk sebagai pelatih timnas senior," jelas Budi.

Dalam data yang dipaparkan Football Institute, Shin Tae-yong memimpin timnas senior selama hampir empat tahun sejak 2021.

Dari 60 pertandingan, ia membawa tim meraih 26 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 20 kekalahan.

Di tahun pertamanya, dari 15 laga, STY mengemas 46,7 persen kemenangan, 20 persen imbang, dan 33 persen kalah.

Prestasi terbaiknya saat itu adalah menjadi runner-up di AFF 2022 setelah dikalahkan Thailand di final, serta dua kemenangan penting di Kualifikasi Piala Asia.

Sementara kesempatan pertama STY di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Skuad Garuda saat itu sudah sempat babak belur di Grup G selama berada di bawah arahan Simon McMenemy.

Budi menilai bahwa membandingkan pelatih masa lalu dan masa sekarang tidak tepat karena situasi ruang, kondisi dan waktunya berbeda.

"Kredit tinggi layak disematkan kepada Patrick Kluivert karena berhasil membawa Indonesia lolos ke Round 4 Kualifikasi Piala Dunia dengan lawan yang secara kualitas dan ranking berada di atas Indonesia tanpa mendapat kesempatan TC," tutup Budi.

(ant/yus)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral