- ANTARA
Belanda Bikin Geger! Aturan Baru Ini Bisa Jadi Bencana buat Timnas Indonesia yang Sedang Gencar Jalankan Program Naturalisasi
Jakarta, tvOnenews.com - Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) mengubah aturan batas usia debut profesional pemain. Apakah merugikan atau menguntungkan Timnas Indonesia?
Dikutip dari Twente Fans, KNVB resmi menurunkan batas usia debut profesional dari sebelumnya 16 tahun menjadi hanya 15 tahun.
Kebijakan ini mendapat sambutan hangat, khususnya dari klub-klub Eredivisie dan Keuken Kampioen Divisie atau divisi dua Liga Belanda.
Pasalnya, klub-klub tersebut sudah sejak lama mendesak agar talenta muda mereka bisa dipromosikan lebih awal ke level tertinggi.
- X/OnsOranje
Langkah berani ini membuat Belanda sejajar dengan negara-negara elite sepak bola seperti Inggris dan Spanyol.
Negara-negara tersebut telah lebih dulu mengizinkan pemain berusia 15 tahun tampil di kompetisi papan atas.
Menariknya, perubahan ini tak hanya menyasar liga pria, tetapi juga berlaku untuk dua kasta tertinggi dalam kompetisi sepak bola wanita.
Namun, KNVB menegaskan bahwa regulasi hukum Belanda tetap jadi prioritas utama. Klub yang ingin memainkan pemain berusia 15 tahun harus patuh terhadap Undang-Undang Jam Kerja.
Kemudian ada juga aturan soal Keputusan Jam Kerja, serta Peraturan Tambahan tentang Pekerja Anak.
Dengan kata lain, remaja yang masih di bawah umur baru bisa bermain jika semua persyaratan hukum tersebut terpenuhi.
Dengan langkah ini, KNVB berharap dapat lebih merangsang pengembangan bakat dan memungkinkan klub-klub Belanda untuk lebih baik mempromosikan bakat-bakat muda terbaik ke tim utama.
Kebijakan revolusioner ini diyakini akan membuka jalan bagi lahirnya bintang-bintang muda baru dari Belanda yang bisa bersinar sejak dini, baik di level domestik maupun internasional.
Merugikan atau Menguntungkan bagi Timnas Indonesia yang gencar melakukan program naturalisasi?
- X @timnasindonesia
Kebijakan ini sejatinya bisa menjadi angin segar bagi Timnas Indonesia, terutama karena banyak pemain keturunan Indonesia saat ini mulai meniti karier di akademi-akademi top Belanda.
Sebut saja Rafael Struick, Ivar Jenner, hingga Nathan Tjoe-A-On yang mengawali kariernya di sistem pembinaan KNVB.
Dengan usia debut yang lebih dini, para pemain muda diaspora Indonesia berpeluang mencicipi pengalaman kompetitif di level profesional lebih cepat.
Hal ini tentu mempercepat kematangan mereka, yang kemudian bisa dimaksimalkan saat dipanggil membela Merah Putih.
Namun di sisi lain, ada potensi kerugian bagi Timnas Indonesia.
Jika pemain diaspora yang potensial sudah debut di usia sangat muda dan mulai dilirik oleh Timnas Belanda, peluang Indonesia untuk memanggil mereka bisa menipis.
Sebab, debut lebih dini bisa mempercepat proses naturalisasi oleh negara asal mereka, dan peluang pindah federasi ke Indonesia bisa makin kecil.
Contohnya bisa terjadi jika pemain keturunan Indonesia yang bermain di usia 15 tahun kemudian masuk skuad Timnas Belanda U-17 atau bahkan U-21 dalam waktu cepat.
Kebijakan KNVB ini adalah pedang bermata dua bagi Timnas Indonesia.
Di satu sisi membuka jalan bagi pemain muda diaspora untuk berkembang lebih cepat, namun di sisi lain bisa memperkuat peluang mereka untuk tetap membela Belanda, bukan Indonesia. (fan)