- AFC
Media China Malah Sepelekan Kemampuan Shin Tae-yong, Padahal Mantan Pelatih Timnas Indonesia Itu sudah Nyatakan Siap Latih Team Dragons
Jakarta, tvOnenews.com – Mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong kembali menjadi perbincangan hangat di jagat sepak bola Asia. Bukan karena pencapaian barunya bersama skuad Garuda, melainkan karena pernyataannya yang terbuka ingin menjadi pelatih Timnas China (Team Dragons).
Dalam wawancara yang dikutip dari South China Morning Post, pelatih asal Korea Selatan itu menyatakan kesiapannya untuk menerima tawaran jika memang diberikan kepercayaan oleh Federasi Sepakbola China (CFA).
“Jika ada tawaran dari Tiongkok, mengapa harus ragu? Jika ada tawaran, saya akan pergi,” ujar Shin penuh keyakinan.
- YouTube
“Peran pelatih kepala tim nasional sepak bola pria Tiongkok jelas merupakan posisi yang sangat menarik,” lanjutnya.
Shin Tae-yong bukanlah sosok asing di dunia sepak bola Asia. Selain sempat menangani Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, ia menorehkan prestasi besar bersama Timnas Indonesia.
Di bawah asuhannya, Indonesia bangkit dari keterpurukan, menjadi kuda hitam yang diperhitungkan dalam kompetisi tingkat Asia.
Fondasi pembinaan pemain muda, naturalisasi pemain diaspora, hingga taktik progresif, membuat Indonesia kembali kompetitif, bahkan sukses menembus semifinal Piala Asia U-23 2024 dan tampil konsisten di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
- Instagram @shintaeyong7777
Namun sejak awal 2025, posisinya digantikan oleh Patrick Kluivert sebuah keputusan yang memicu pro-kontra di dalam negeri, tapi membuat Shin bebas mencari tantangan baru.
Hingga kini, CFA belum mengumumkan siapa pengganti Branko Ivankovic yang dipecat karena kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, pernyataan terbuka dari Shin mengindikasikan minat yang besar untuk mengambil alih kursi panas tersebut.
“Saya yakin saya bisa memimpin tim ini dengan baik. China memiliki potensi dan saya akan bekerja keras untuk memberikan dampak positif,” tegasnya.
Namun, keinginan Shin itu tak disambut hangat oleh media-media di Tiongkok. Salah satu media terkemuka, Sohu, justru meragukan efektivitas pelatih asing untuk memimpin kebangkitan Team Dragons.
“Pengalaman buruk dengan pelatih asing seharusnya menjadi pelajaran. Pelatih lokal lebih paham kultur dan pendekatan tim nasional,” tulis Sohu dalam artikelnya.