- Instagram Ole Romeny
Tak Perlu Takut, Timnas Indonesia Masih Bisa Untung Besar Meski Main di Arab Saudi dan Qatar, Alasan Nomor 4 Paling Penting
tvOnenews.com - Meski putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 digelar di Arab Saudi dan Qatar, Timnas Indonesia masih punya peluang besar untuk dapat bermain baik.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memutuskan menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah dalam di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Rencananya, ronde keempat akan digelar pada 8 hingga 14 Oktober 2025 dengan drawing pada 17 Juli 2025.
Sebanyak lima tim lainnya yang lolos dari putaran ketiga dan berlaga bersama Timnas Indonesia, yaitu Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Tim teratas dari masing-masing grup dapat mengamankan dua tiket tersisa untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Sementara runner-up masih bisa berjuang di babak playoff pada 13 dan 18 November 2025.
Meski penunjukkan Arab Saudi dan Qatar menuai kontroversi terhadap AFC yang dinilai memberi keuntungan pada dua negara tersebut.
Namun, Timnas Indonesia masih bisa mendapatkan keuntungan besar walaupun bermain di Arab Saudi dan Qatar.
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Berikut 4 alasan Timnas Indonesia punya peluang besar saat bermain di Arab Saudi dan Qatar.
1. Jarak Tempuh
Selama ini, salah satu masalah kerap dirasakan oleh para pemain Timnas Indonesia ketika bermain di Tanah Air yaitu jarak tempuh yang cukup panjang dari Eropa ke Indonesia.
Beberapa pemain naturalisasi yang menjalani laga di klub Eropa harus menempuh perjalanan hingga belasan jam.
Perjalanan yang jauh dapat sangat berpengaruh terhadap kondisi mereka sebelum bertanding.
Dengan jarak tempuh yang lebih pendek dari Eropa ke Arab Saudi dan Qatar, maka akan menjadi keuntungan bagi kedua negara.
2. Cuaca
Bukan hanya kelelahan, faktor lainnya yang sering dikeluhkan khususnya oleh para pemain diaspora dari Eropa yaitu kelembaban dan cuaca.
Meski Arab Saudi, Qatar dan Indonesia sama-sama panas, namun di timur tengah memiliki tingkat kelembapan sekitar 5-10 persen, sementara di Jakarta mencapai 65 persen.
Dengan demikian, para pemain diaspora sudah terbiasa dengan cuaca tersebut walaupun tidak sedingin di Eropa.
- PSSI