news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Indra Sjafri dan duel pemain Timnas Indonesia melawan Jepang..
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com / PSSI / JFA

Omongan Indra Sjafri Jauh-jauh Hari Kini Terbukti, Ada Kesalahan Mendasar di Sepak Bola Indonesia Dibandingkan Jepang

Timnas Indonesia menelan kekalahan pahit 0-6 atas Jepang di laga pamungkas Grup C pada Selasa (10/6/2025) di Stadion Suita City, Osaka. Indra Sjafri jauh-jauh hari
Minggu, 15 Juni 2025 - 23:49 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia menelan kekalahan pahit 0-6 atas Jepang di laga pamungkas Grup C pada Selasa (10/6/2025) di Stadion Suita City, Osaka. Kekalahan itu mengingatkan pendukung skuad Garuda pada pernyataan Indra Sjafri. 

Rapuhnya pertahanan Timnas Indonesia membuat para pemain Jepang bebas menari-nari dan menghasilkan setengah lusin gol lewat Daichi Kamada (15’, 45+6’), Takefusa Kubo (19’), Ryoya Morishita (55’), Shuto Machino (58’), dan Mao Hosoya (80’).

Lebih menyedihkan lagi tidak satu pun balasan bahkan tendangan tepat sasaran yang mampu diberikan Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia vs Jepang
Sumber :
  • AFC

 

Ini merupakan kekalahan kedua Timnas Indonesia selama dilatih Patrick Kluivert yang datang menggantikan Shin Tae-yong di pertengahan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Kekalahan pertama adalah saat Patrick Kluivert debut, melawat ke Australia dan dibabat 5-1 pada 20 Maret 2025.

Jauh sebelum itu mantan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri sudah mengingatkan perbedaan mendasar yang terjadi di sepak bola Indonesia dengan Jepang. Sebagaimana diketahui Jepang baru memiliki kompetisi resmi pada 1992.

Artinya negeri matahari terbit itu baru menjalankan liga sepak bola secara profesional dalam 30 tahun terakhir. Jepang bahkan pernah belajar ke Indonesia di awal-awal pendirian liganya, belajar dari Galatama.

Salah seorang pemain Indonesia terkenal yang pernah direkrut Jepang adalah Ricky Yakobi. Klub Matsushita Electric FC atau yang kini bernama Gamba Osaka tertarik dengan penampilan Ricky kala membela Arseto Solo. 

Kolase foto Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri - Ricky Yakobi
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio Trisaputra - Istimewa

 

Jepang juga dikenal sebagai negara langganan Piala Dunia dan menempati peringkat 24 FIFA. Banyak dari pemainnya yang memiliki karier gemilang di Eropa. 

Sementara Indonesia yang lebih dahulu memiliki kultur sepak bola jauh tertinggal di peringkat 152. Tidak banyak pula pesepakbola Indonesia yang bisa berkarier di Eropa. 

Di ajang internasional, baru beberapa tahun terakhir sejak PSSI merekrut Shin Tae-yong, timnas garuda bisa berbicara banyak. Itu pun dengan bantuan pemain diaspora yang lahir dan besar di benua biru. 

Lantas apa yang menyebabkan sepak bola Indonesia tertinggal dari Jepang? Indra Sjafri menjelaskan salah satu faktornya. 

“Bisa dibayangkan, pelatih kita hanya 7.000 orang. Sementara Jepang punya 80.000,” kata Indra Sjafri dilansir dari tayangan Youtube R66 Media. 

Padahal secara jumlah penduduk, luas wilayah, dan kecintaan pada sepak bola Jepang secara angka jauh lebih sedikit dari Indonesia. 

“Dan sepak bola itu (olahraga) nomor satu di Jepang kan belum tentu. Itu yang mereka lakukan memperbanyak jumlah pelatih,” kata Indra Sjafri. 

Pelatih yang memegang sertifikasi A Pro di Indonesia juga baru 21 orang. “Ini baru saya bikin lagi yang gelombang kedua 20 orang. Jepang sudah hampir 2000 orang,” ujar Indra. 

Semakin banyak jumlah pelatih diharap mampu menangani tingginya minat anak-anak Indonesia menjadi pesepakbola. 

Beruntungnya meskipun dicukur gundul Jepang, Timnas Indonesia tetap berhak menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia prestasi yang belum pernah dicapai oleh negara ASEAN manapun sebelumnya.

Berikut 6 rekor bersejarah yang berhasil diukir oleh Timnas Indonesia selama perjuangan dramatis di babak ketiga:

Timnas Indonesia Dicukur Jepang
Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato

 

1. Tim ASEAN Pertama Tembus Babak Keempat

Garuda mencatat sejarah sebagai negara Asia Tenggara pertama yang lolos ke ronde empat kualifikasi Piala Dunia. Thailand dan Vietnam sebelumnya hanya mampu bertahan hingga ronde ketiga.

2. Raih Poin Tertinggi Sepanjang Sejarah ASEAN di Babak Ketiga

Dengan torehan 12 poin dari 9 pertandingan, Indonesia mencatatkan rekor poin tertinggi tim ASEAN di babak ini.
Perbandingan:

Vietnam (2022): 4 poin

Thailand (2018): 2 poin

3. Kemenangan Perdana atas Arab Saudi dalam 21 Tahun

Garuda akhirnya menumbangkan tim kuat Asia, Arab Saudi (FIFA Rank 56), dalam laga resmi. Ini jadi kemenangan pertama Indonesia sejak tahun 1983 di kompetisi resmi melawan The Green Falcons.

Selebrasi Marselino Ferdinan saat Lawan Arab Saudi
Sumber :
  • 2024 Asian Football Confederation (AFC)

 

4. Akhiri Puasa Kemenangan atas China Selama 38 Tahun

Berbekal penalti dari Ole Romeny, Indonesia menang 1-0 atas China dan menghapus kutukan sejak 1987. Ini bukan hanya kemenangan emosional, tapi bukti mental juara.

5. Raih Poin dari Tim-Tim Kuat 100 Besar FIFA

Indonesia kini bukan lagi bulan-bulanan di Asia. Mereka mencuri poin dari tim-tim besar:

Arab Saudi (Rank 56): 4 poin

Australia (Rank 25): 1 poin

Bahrain (Rank 76): 6 poin

6. Naik ke Peringkat 117 FIFA, Terbaik Sejak 2006

Kemenangan-kemenangan heroik membawa Indonesia naik ke peringkat 117 FIFA, lompatan besar dari posisi 143 di awal 2023. Ini adalah peringkat terbaik dalam 19 tahun terakhir.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:55
00:50
05:10
01:03
01:20
01:12

Viral