- AFC
Kok Jepang Mainkan Pemain Lapis Dua Lawan Australia? kalau Pas Lawan Indonesia Turunkan Skuad Inti Artinya…
tvOnenews.com - Pertandingan Australia vs Jepang dalam lanjutan matchday kesembilan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menyedot perhatian pecinta sepak bola.
Laga yang berlangsung di Perth Stadium pada Kamis, 5 Juni 2025 pukul 18.00 WIB itu menjadi salah satu duel krusial yang bukan hanya berdampak pada posisi kedua tim, tetapi juga sangat menentukan nasib Timnas Indonesia.
Australia yang sudah mengantongi 13 poin mengincar kemenangan demi memperbesar peluang mereka untuk menyegel tiket ke Piala Dunia 2026.
Pasukan Tony Popovic harus tampil tanpa gelandang andalan mereka, Jackson Irvine, yang absen sejak akhir April karena cedera saat memperkuat FC St. Pauli di Bundesliga 2.
Yang menarik perhatian dari pertandingan ini justru datang dari sisi Jepang.
Tim berjuluk Samurai Biru ini secara mengejutkan tidak menurunkan skuad terbaiknya ketika menghadapi Australia.
Beberapa pemain inti seperti Wataru Endo, dan Takefusa Kubo tidak terlihat di starting XI.
Sebagai gantinya, pelatih Hajime Moriyasu memilih memainkan sejumlah pemain lapis kedua.
Keputusan ini langsung memantik reaksi beragam dari warganet, terutama di platform X.
Banyak yang bertanya-tanya, mengapa Jepang memilih untuk “menyimpan tenaga” justru saat menghadapi lawan kuat seperti Australia?
Terlebih, beberapa hari setelah laga itu, Jepang dijadwalkan melawan Indonesia di Suita Municipal Football Stadium, Osaka.
Beberapa netizen berspekulasi bahwa Jepang sengaja menurunkan pemain cadangan karena sudah dipastikan lolos dengan raihan 20 poin dan tidak ingin mengambil risiko cedera bagi para pemain inti.
Namun, netizen Indonesia melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.
“Jepang uda dibilang pake lapis legit aja palah pake lapis 2, lapis 1nya sekarang cadangan, semoga besok pas lawan Indonesia gini juga,” tulis seorang pengguna X dengan nada bercanda.
Sementara itu, komentar sarkas pun turut menyemarakkan lini masa.
"Lawan Australia pake lapis kedua lagi, semoga aja ga kalah dan gakakan pake pemain utama lawan king Indo ya,” tulis netizen lain.
Komentar lain menyebut, “Kalau lawan Indonesia pake full skuad, berarti emang indo lawan terkuat di grup C,"
Tak sedikit pula yang menilai bahwa Jepang memang sengaja menyimpan tenaga untuk menghadapi Indonesia.
Ada juga yang berpendapat bahwa perhitungan peringkat FIFA sangat menentukan keputusan Moriyasu.
Jika Jepang kalah dari Indonesia, peringkat mereka akan turun.
Sementara kemenangan atas Australia yang saat ini ranking FIFA-nya lebih rendah dari Jepang tidak terlalu memengaruhi posisi Jepang.
“Mereka kalau kalah atau imbang lawan Indonesia rankingnya turun jauh, makanya diseriusin,” komentar netizen lainnya.
Hasil akhir laga di Perth pun berakhir dramatis. Australia berhasil menang tipis 1-0 atas Jepang lewat gol semata wayang di babak kedua.
Hasil ini tentu membuat posisi Australia makin aman, dan sekaligus menekan peluang Indonesia untuk merebut posisi runner-up grup C.
Kini semua mata tertuju pada laga Indonesia vs China yang digelar malam hari di GBK.
Tim asuhan Patrick Kluivert harus menang untuk menjaga asa, sekaligus berharap Jepang menurunkan pemain lapis kedua lagi saat berhadapan dengan Indonesia pada laga terakhir.
Namun jika pada akhirnya Jepang memainkan skuad utamanya saat melawan Indonesia, publik pun mulai curiga: mungkinkah Indonesia dianggap ancaman terbesar oleh tim sekelas Jepang?
Jika benar demikian, maka kehadiran para pemain diaspora mulai diperhitungkan oleh lawan-lawan besar Asia. (adk)