- Kolase tvOnenews/Timnas Indonesia/Denny Landzaat
Belum Ada Nama Pelatih Lokal, PSSI Perkenalkan Jajaran Pelatih di Timnas Indonesia Pimpinan Patrick Kluivert
Jakarta, tvOnenews.com - PSSI memperkenalkan jajaran pelatih di Timnas Indonesia pimpinan Patrick Kluivert pada Kamis (13/3/2025).
Sayangnya, dari daftar nama tersebut belum ada nama pelatih lokal yang sebelumnya menjalani seleksi langsung oleh Patrick Kluivert untuk masuk dalam staf kepelatihan Timnas Indonesia.
PSSI pun memberi nama 'Super Tim' bagi skuad yang dipimpin oleh Patrick Kluivert.
Mengawali tim kepelatihan dengan menggaet Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Super Tim pun dibentuk untuk mengasah kemampuan Skuad Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Di belakang pelatih Belanda itu, terdapat super tim dengan spesialisasi tugas masing-masing yang menjadi tulang punggung dalam membentuk dan menjaga kesehatan, serta kebugaran fisik pemain Timnas Indonesia," tulis PSSI dalam pernyataan yang diterima, Kamis (13/3/2025).
Selain tiga nama yang sudah dikenal oleh suporter Timnas Indonesia, terdapat nama lain yang akan mengatur Skuad Garuda.
Super Tim ini berisi pelatih fisik Quentin Jacoba, dua orang fisioterapis, yakni Leo Echteld dan Chesley ten Oever, video analis, Jordy Kluitenberg dan dua orang team developer yang terdiri dari, Bram Verbruggen dan Regi Blinker.
Belum ada pernyataan dari PSSI mengenai kapan pelatih lokal akan bergabung dengan Timnas Indonesia.
Saat ini, tim pelatih tersebut sudah berada di Jakarta dan akan mempersiapkan skuad.
Sebanyak 27 pemain dan tiga pemain dari daftar provisional pun akan disiapkan dalam dua pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Berkumpul pada Sabtu (15/3/2025), Skuad Garuda dan Super Tim ini akan berangkat pada keesokan harinya menuju Australia.
Kemudian Timnas Indonesia akan menghadapi Australia di Stadion Football Sydney pada 20 Maret 2025.
Kemudian tim pulang dengan jet pribadi yang selanjutnya akan menjamu Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 25 Maret 2025.
- Instagram - Regi Blinker
Berikut Profil Staf Kepelatihan Timnas Indonesia
1. Quentin Jacoba:
Pelatih fisik yang sudah bekerjasama dengan Patrick Kluivert ketika mengisi posisi serupa di Timnas Curacao. Quentin memiliki latar belakang sebagai mantan pemain sepak bola profesional, dengan pengalaman bermain di klub-klub Belanda seperti FC Eindhoven dan Kozakken Boys.
Quentin Jacoba juga pernah memperkuat Timnas Curacao dengan sembilan caps antara tahun 2016 dan 2020.
Quentin bertanggung jawab untuk meningkatkan kebugaran dan performa para pemain. Perannya sangat penting dalam membentuk tim yang lebih kompetitif di tingkat internasional. Dengan pengalaman dan keahliannya, ia diharapkan dapat membawa pendekatan profesional untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia
2. Leo Echteld
Fisioterapis ternama asal Belanda yang memiliki jam terbang tinggi dalam menangani para pemain di klub-klub besar, seperti Inter Milan dan AC Milan. Sebagai fisioterapis, Leo harus memastikan kebugaran fisik para pemain tetap optimal, membantu pemulihan cedera, dan mendukung performa mereka di lapangan.
Dengan keahliannya, pendiri Fysiomed, sebuah pusat medis olahraga di Belanda ini dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga kondisi fisik pemain Timnas Indonesia di turnamen Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sangat ketat.
3. Chesley ten Oever
Serupa dengan Leo Echteld, namun Chesley merupakan fisioterapis Belanda yang mengkhususkan diri dalam terapi manual. Ia bekerja di Fysiomed, sebuah pusat medis olahraga terkenal di Amsterdam.
Chesley yang berpraktik sejak 2018 fokus pada penanganan masalah, seperti nyeri punggung dan leher, serta cedera di sekitar pinggul dan pangkal paha. Chesley punya pendekatan yang menggabungkan fisioterapi, pelatihan pribadi, dan pelatihan performa olahraga untuk membantu klien mencapai kondisi fisik terbaik mereka.
4. Jordy Kluitenberg
Analis video asal Belanda punya latar belakang yang kuat dalam analisis dan mengevaluasi jalannya pertandingan. Jordy telah bekerja dengan beberapa klub, termasuk Heerenveen di Eredivisie dan PEC Zwolle.
Ia sempat menjadi analis video dam berkolaborasi dengan Patrick Kluivert untuk Adana Demirspor di Turki selama musim 2023-24.
Kelebihan Jordy terdapat pada keahliannya menganalisis rekaman pertandingan untuk memberikan wawasan taktis, membantu tim menyempurnakan strategi mereka dan meningkatkan performa.
5. Bram Verbruggen
Seorang team developer dari Belanda yang saat ini bekerja dengan Go Ahead Eagles, klub sepak bola di Eredivisie, Belanda.
Bram berperan dalam membangun kohesi tim, mendukung pengembangan individu pemain, dan meningkatkan dinamika tim secara keseluruhan. Bram memiliki latar belakang psikologi konseling dan pernah bekerja di Valencia CF dalam mengelola program talenta internasional.
Bram diakui ahli dalam pengembangan pribadi pemain dan staf dengan tujuan membangun budaya perbaikan berkelanjutan, terutama bagi para pemain muda usia dalam menghadapi tantangan sulit.
6. Regi Blinker
Mantan pemain sayap asal Belanda yang pernah membela Feyenoord, Celtic, dan Sheffield Wednesday. Setelah pensiun, ia terjun ke dunia wirausaha dan menjadi pendiri "Life After Football," sebuah majalah gaya hidup yang ditujukan untuk pemain sepak bola profesional.
Dengan karier yang gemilang saat masih merumput, Regi punya pendekatan yang bagus sekaligus menjadi tauladan bagi para pemain muda untuk berkembang.
Terlebih Regi punya pengalaman yang banyak sebagai ahli pengembangan sepak bola.
(hfp)