3 Poin Penting yang Diungkap Kim Jong-jin soal Pemecatan Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Jakarta, tvOnenews.com - Mantan analis Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, berbicara terus terang mengenai pemecatan Shin Tae-yong oleh PSSI, yang diungkap pada Rabu (22/1/2025) ini.

PSSI mengumumkan pada 6 Januari 2025 lalu untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong yang sejatinya masih terikat kontrak hingga 2027 mendatang.

STY diputus kontraknya secara mendadak di tengah perjuangannya menembus putaran final Piala Dunia 2026.

Padahal, sang pelatih asal Korea Selatan telah bekerja dengan baik dalam lima tahun terakhir dalam memimpin Timnas Indonesia.

Kim Jong-jin, selaku mantan asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, berbicara kepada Deddy Corbuzier di podcast Close The Door.

Setidaknya, ada tiga pengakuan Kim yang patut disoroti mengenai peristiwa yang mengejutkan sepak bola Indonesia tersebut.

3 Poin Penting dari Pengakuan Kim Jong-jin soal Pemecatan Shin Tae-yong

1. Shin Tae-yong Belum Tanda Tangani Surat Pemecatan

Kim Jong-jing mengungkap kronologi pemecatan Shin Tae-yong yang terjadi hanya dua setengah jam sebelum pengumuman.

“Dua jam setengah [sebelumnya], manajer tim kami [Sumardji] mendatangi tempat tinggal Coach Shin. Saya tinggal bersama Coach Shin, kami tinggal di bawah atap yang sama,” kata Kim kepada Deddy Corbuzier dalam podcast Close the Door. 

“Dia datang ke apartemen Coach Shin dengan surat pemberhentiannya. Segalanya terjadi pada hari yang sama,” sambungnya.

Secara spesifik, Kim Jong-jin mengatakan bahwa Shin Tae-yong masih belum menandatangani surat pemecatannya.

“Suratnya, secara spesifik, ditujukan kepada Coach Shin namun kemudian kontraknya adalah sebuah paket yang mencakup semua asisten pelatih,” tambahnya.

“Jadi seketika dia menandatanganinya, saya pikir itu berlaku untuk semua. Namun, dari yang saya ketahui, dia belum menandatangani suratnya,” tukas Kim.

2. Marc Klok Bohong

Marc Klok pernah berbicara kepada media Belanda, ESPN NL, tentang pribadi Shin Tae-yong dan dia disebut diktator.

Sang gelandang Persib Bandung kemudian mengklarifikasi dengan mengatakan bahwa ada konteks yang hilang dalam bahasa Belanda.

Namun, pernyataannya sudah telanjur tersebar, dan Kim Jong-jin mengaku sudah menyampaikan secara langsung kepada Klok bahwa itu tidak benar.

"Itu sangat tidak benar, saya sendiri juga melihat berita itu, pada saat saya melihat berita tersebut, dan ketika saya tahu dan siapa berita ini berasal, saya langsung mengirim pesan padanya," kata Kim Jong-jin dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (22/1/2025). 

Bahkan, kabar tersebut sudah telanjur tersebar di media-media Korea Selatan, menurut pengakuan Kim Jong-jin.

"Saya kirim pesan pada dia, 'bro, sudah cukup, Anda terus mengatakan kebohongan ke apapun yang kau katakan yang jelas tidak baik'," ulang Kim Jong-jin saat itu. 

"Anda adalah satu-satunya pemain yang berbohong di media sebagai seorang pemain dan mereka mencoba menentang Coach Shin, tanpa alasan dengan kebohongan, kenapa Anda melakukannya?" ulang Kim Jong-jin. 

3. Tak Ada Masalah Komunikasi di Ruang Ganti

Salah satu alasan yang dicatut oleh PSSI adalah masalah komunikasi dengan para pemain, namun Kim Jong-jin menegaskan bahwa Shin Tea-yong selalu berkomunikasi dengan para pemain.

“Kami kesulitan untuk mencari tahu apa yang terjadi. Bagi kami itu sudah jelas bahwa kami memiliki komunikasi yang bagus. Tidak ada masalah komunikasi antara Coach Shin dan para pemain,” kata Kim Jong-jin kepada Deddy Corbuzier di podcast Close the Door.

“Setiap kami memanggil pemain untuk turnamen atau pertandingan. Satu hal yang Coach Shin selalu lakukan adalah mencoba untuk mengumpulkan para pemain,” tambahnya.

Untuk menyimpulkannya, Kim Jong-jin menegaskan bahwa Shin Tae-yong adalah sosok yang siap mendengarkan pendapat orang lain, seperti para pemain. 

“Dia menyambut ide dari para pemain, dia adalah pendengar yang sangat baik,” tandasnya. (rda)