- tvonenews.com - Julio Tri Saputra
Komentar Suporter Jepang yang Takjub dengan Kecerdasan Ultras Timnas Indonesia meski Kena Bantai 0-4 dari Samurai Biru
Jakarta, tvOnenews.com - Suporter Jepang merasa takjub dengan skuad Timnas Indonesia dan kecerdasan ultrasnya meski dibantai dengan skor telak 0-4 oleh Samurai Biru.
Skuad Garuda telah melanjutkan perjuangannya di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Jumat (15/11/2024) lalu dengan menghadapi Jepang.
Namun, laga yang dimainkan di Stadion Gelora Bung Karno tersebut berakhir dengan rasa pahit untuk Timnas Indonesia.
Sebab, Shin Tae-yong dan pasukannya dihantam dengan skor 0-4 yang semakin mengerdilkan peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Namun, dengan lima laga yang tersisa, termasuk lawan Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024) esok, Timnas Indonesia masih punya kans melanjutkan petualangan ke putaran keempat.
Jepang, yang hampir lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 sebagai salah satu dari dua tim teratas di Grup C, membawa ribuan suporternya dalam lawatan ke Jakarta.
- AFC
Para suporter Jepang pun berbondong-bondong memberi kesaksian positif mengenai pengalaman menonton di Jakarta.
Hal itu banyak disampaikan melalui media sosial X, yang sebelumnya adalah Twitter, dengan salah satu pengguna mengakui sangat menyukai Indonesia.
“Indonesia sangat mudah disukai! Mereka mungkin memiliki tim terkuatnya di sepanjang masa, dan antusiasmenya serupa seperti tahun pertama di J-League,” kata penggemar Jepang bernama Asahi Ueda dengan akun @asahiman2010.
Dia juga mengagumi koreo yang dilakukan oleh pendukung Timnas Indonesia, La Grande Indonesia, dan menyatakan dukungan kepada Indonesia.
“Koreografi oleh para suporter juga luar biasa, dan saya harap mereka terus mempromosikan sepak bola di Asia Tenggara. Ini benar-benar tim yang menarik,” katanya.
Hal yang sama diamini oleh Tatsuya Takeuchi atas akun @thetheteatea di platform media sosial yang sama.
Dia memuji koreografi yang diperlihatkan dan menunjukkan tingkat kecerdasan para suporter Timnas Indonesia.
“Koreografinya berdasarkan dari budaya dan sejarah, dan saya tidak hanya merasakan hasrat mereka terhadap sepak bola, namun juga kecerdasan mendalam mereka. Hormat,” tandasnya.