- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
Fans Timnas Indonesia Full Senyum, PSSI Siapkan Perubahan Besar Buat Sepak Bola Wanita di Tanah Air
Jakarta, tvOnenews.com - Para pendukung Timnas Indonesia mendapat kabar baik usai PSSI berjanji bakal memperbaiki kualitas sepak bola wanita di Tanah Air demi bersaing di kancah internasional.
Kabar tersebut disampaikan sendiri oleh Anggota Executive Committee (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga.
Dilansir dari Antara, Arya mengatakan sepak bola putri merupakan bagian dari prioritas PSSI untuk dibenahi pada satu hingga dua tahun ke depan.
"Sepak bola putri (Indonesia) memang belum ada liganya tetapi kami lagi proses menuju ke sana," kata Arya Sinulingga.
Ia menjelaskan, pembinaan sepak bola Indonesia dari PSSI dalam dua tahun terakhir telah menunjukkan hasil melalui peningkatan prestasi tim nasional, terutama putra.
Hal itu dibuktikan dengan semua kategori timnas putra (U-17, U-20, U-23, dan senior) berhasil lolos untuk berkompetisi dalam Piala Asia.
Meski demikian, kata dia, PSSI tidak hanya membenahi timnas putra namun juga memprioritaskan pembenahan sepak bola putri.
Salah satu langkah yang diambil untuk jangka pendek hingga menengah melakukan naturalisasi pemain berdarah Indonesia untuk memperkuat timnas.
Teranyar, ada dua bintang keturunan yang segera membela Garuda Pertiwi yakni Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, dan Estella Raquel Loupatty.
Selain memperkuat timnas, kata dia, PSSI juga menyiapkan kompetisi maupun pembinaan usia muda untuk sepak bola putri.
"Semua lagi dikerjakan ini dan memang banyak sekali persoalan yang harus kita selesaikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Arya menambahkan, pembenahan sepak bola Indonesia dilakukan secara menyeluruh.
Tidak hanya dari sisi timnas, kompetisi dan pembinaan, namun juga dari sisi jumlah dan kualitas wasit, hingga infrastruktur pendukung.
Ia mencontohkan jumlah wasit di Indonesia yang masih sangat kurang. Di Jepang, kata dia, jumlah wasit mencapai lebih dari 90 ribu orang, sedangkan di Indonesia sekitar 10 ribu lebih.
"Jadi memang banyak 'pekerjaan rumah' yang harus kita lakukan. Semuanya sedang kita kerjakan," ujarnya.
(ant/sub)