- PSSI
Peringkat FIFA Timnas Indonesia Gagal Meroket Usai Ditahan Imbang Bahrain? Jika Menang Skuad Garuda Bisa Menduduki Ranking...
tvOnenews.com - Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan dalam pertandingan dramatis melawan Bahrain yang berakhir dengan skor 2-2 di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertandingan yang digelar di Bahrain National Stadium pada Kamis (10/10/2024) ini diwarnai oleh keputusan kontroversial dari wasit Ahmed Al Kaf.
Hal itulah yang kemudian mempengaruhi hasil akhir pertandingan dan membuat skuad Garuda gagal meraih tiga poin penuh.
Indonesia vs Bahrain: Kontroversi Wasit Warnai Hasil Imbang 2-2, Peringkat FIFA Gagal Naik?
Setelah hasil imbang ini, peringkat Timnas Indonesia di ranking FIFA tidak berubah.
Tim Garuda tetap berada di posisi 129 dengan total poin 1.128,56, hanya naik 4,39 poin dari sebelumnya 1.124,17. Ini adalah peringkat terbaik Indonesia dalam 13 tahun terakhir, sejak 2011.
Meski begitu, hasil imbang ini membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk naik ke posisi yang lebih tinggi.
Jika berhasil memenangkan pertandingan melawan Bahrain, Indonesia berpeluang besar untuk naik ke peringkat 122 FIFA, dengan tambahan poin sebesar 16,89.
Namun, keputusan kontroversial yang melibatkan perpanjangan waktu dan gol penyama kedudukan dari Bahrain merampas peluang tersebut.
Perkembangan peringkat FIFA Timnas Indonesia dalam dua tahun terakhir patut diacungi jempol.
Sejak awal 2023, Indonesia berhasil naik 20 peringkat, dari posisi 149 ke 129 pada update FIFA per 19 September 2024.
Saat ini, Indonesia menjadi tim terbaik ketiga di Asia Tenggara berdasarkan peringkat FIFA, di bawah Thailand dan Vietnam.
Pada tahun 2016, Indonesia pernah terpuruk di posisi 191, sejajar dengan tim-tim medioker di Asia Tenggara seperti Kamboja dan Laos.
Bahkan, saat itu, Indonesia kalah dari Filipina, tim yang sepanjang sejarah selalu dibantai oleh Garuda. Namun, kini Timnas Indonesia berhasil bangkit dan menunjukkan progres yang signifikan.
Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain berlangsung sengit. Indonesia sempat unggul 2-1 setelah gol dari Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Namun, pertandingan yang awalnya diprediksi akan berakhir dengan kemenangan Indonesia berubah menjadi kontroversi di menit-menit akhir.
- PSSI
Pertandingan diberi tambahan waktu 6 menit dari waktu normal. Seharusnya, pertandingan berakhir pada menit ke-96 ketika Indonesia masih memimpin 2-1.
Akan tetapi, wasit Ahmed Al Kaf tidak segera meniup peluit tanda akhir pertandingan, membiarkan laga terus berjalan hingga menit ke-100.
Pada menit ke-98, Bahrain mencetak gol penyama kedudukan melalui Mohamed Marhoon.
Gol ini diperdebatkan karena diduga berbau offside, dan proses penggunaan VAR untuk gol tersebut tidak ditayangkan.
Berbeda dengan gol Ragnar Oratmangoen di babak pertama yang diputuskan melalui VAR setelah proses yang lebih lama.
Keputusan wasit untuk membiarkan permainan terus berlanjut hingga menit ke-100 memicu reaksi keras dari kubu Indonesia.
Banyak yang menilai bahwa pertandingan sudah seharusnya berakhir pada menit ke-96. Setelah gol Bahrain tercipta, barulah wasit Ahmed Al Kaf meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Kontroversi ini membuat para pemain, ofisial, dan pendukung Timnas Indonesia sangat kecewa.
Pelatih Shin Tae-yong bahkan mendapatkan kartu merah karena protes kerasnya terhadap keputusan wasit yang dinilai tidak adil.
Tim Garuda merasa bahwa kemenangan yang sudah di depan mata dirampas oleh keputusan wasit yang memihak tuan rumah.
Jika Indonesia berhasil menang, Tim Merah Putih akan mendapatkan tambahan 16,89 poin, yang akan membuat total poin mereka menjadi 1.141,06.
Dengan total poin tersebut, Indonesia berpeluang naik ke peringkat 122 FIFA, tanpa harus memperhitungkan hasil pertandingan tim lain. Namun, hasil imbang ini membuat peringkat Indonesia tetap berada di posisi 129.
Kontroversi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Timnas Indonesia dan juga pelajaran penting untuk menghadapi laga-laga internasional berikutnya.
Tim Garuda harus lebih siap dalam menghadapi lawan yang tangguh, termasuk ketika menghadapi tantangan dari keputusan wasit yang tidak selalu adil. (udn)