Bukan Marselino Ferdinan, 4 Pemain Timnas Indonesia Justru Bikin Australia Kewalahan Hadapi Anak Asuh Shin Tae-yong di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sumber :
  • PSSI

Bukan Marselino Ferdinan, 4 Pemain Timnas Indonesia Justru Bikin Australia Kewalahan Hadapi Anak Asuh Shin Tae-yong di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Rabu, 18 September 2024 - 23:20 WIB

tvOnenews.com - Pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia pada matchday kedua putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berakhir dengan skor imbang 0-0. 

Laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa (10/9/2024) ini berlangsung sengit, dengan kedua tim menampilkan performa disiplin dalam bertahan. 

Meski tidak ada gol yang tercipta, laga ini tetap menarik berkat intensitas dan usaha keras dari kedua tim untuk mencari celah di pertahanan lawan. 

Bagi Indonesia, hasil ini melanjutkan tren positif setelah sebelumnya juga meraih hasil imbang 1-1 melawan Arab Saudi.

Australia, yang dikenal sebagai salah satu tim kuat di Asia, menguasai sebagian besar penguasaan bola.

Namun, solidnya pertahanan Indonesia membuat para pemain Australia kesulitan menembus lini belakang Garuda. 

Di sisi lain, Indonesia beberapa kali mencoba menciptakan peluang melalui serangan balik cepat, namun upaya tersebut belum berhasil menghasilkan gol.

Berikut adalah ulasan empat pemain kunci Timnas Indonesia dalam laga tersebut:

1. Ragnar Oratmangoen

Ragnar Oratmangoen tampil sebagai ancaman utama di lini depan Indonesia. 

Meski tidak mencetak gol, penyerang naturalisasi yang bermain untuk FC Dender ini beberapa kali memberikan tekanan serius kepada pertahanan Australia. 

Dengan kecepatannya, Oratmangoen sering kali menjadi inisiator serangan balik. 

Pada babak pertama, ia hampir mencetak gol setelah menerima umpan dari Marselino Ferdinan, namun tendangannya masih bisa ditepis oleh kiper Australia. 

Meski belum mampu menambah koleksi golnya seperti di laga melawan Arab Saudi, kontribusinya dalam menciptakan ruang dan memecah konsentrasi bek Australia sangat berperan penting dalam skema serangan Timnas.

2. Jay Idzes

Jay Idzes kembali menjadi salah satu benteng kokoh di lini pertahanan Indonesia. Pemain yang merumput di Serie A Italia ini berhasil mematahkan banyak serangan Australia.

Terutama melalui duel udara dan tekel-tekel krusialnya. Idzes sangat disiplin dalam menjaga lini belakang, tak membiarkan para penyerang Australia mendapat ruang tembak yang nyaman.

Pada babak kedua, Idzes bahkan hampir mencetak gol melalui sundulan hasil sepak pojok, namun sayangnya bola melenceng tipis dari gawang Australia. 

Pengalaman bermain di level tertinggi Eropa membuat Idzes tampil tenang dan berwibawa, mengawal pertahanan Indonesia dengan sangat baik.

3. Rizki Ridho

Rizki Ridho kembali menunjukkan performa yang matang sebagai partner Jay Idzes di lini belakang.

Meski usianya masih muda, Ridho bermain dengan ketenangan yang luar biasa, terutama dalam membaca serangan cepat Australia. 

Kecepatannya membantu mengimbangi serangan balik cepat lawan, dan ia beberapa kali melakukan blok penting untuk mencegah Australia mencetak gol. 

Ridho juga terlihat percaya diri dalam duel satu lawan satu, tak ragu untuk melakukan tekel bersih di dalam kotak penalti. 

Performanya dalam laga ini membuat dirinya semakin layak diperhitungkan sebagai bek masa depan Timnas Indonesia.

4. Maarten Paes

Di bawah mistar gawang, Maarten Paes menjadi sosok yang tak tergantikan. Kiper naturalisasi asal Belanda ini tampil gemilang dengan serangkaian penyelamatan penting yang menjaga gawang Indonesia tetap perawan. 

Pada babak kedua, Australia sempat mendapat peluang emas melalui sundulan dari jarak dekat, namun Paes dengan sigap menepis bola tersebut. 

Kecepatan reaksi dan kemampuan positioning yang dimiliki Paes membuat serangan-serangan Australia dapat diantisipasi dengan baik. 

Beberapa kali kiper yang bermain di MLS untuk FC Dallas ini berhasil memotong bola-bola silang yang berbahaya. 

Penampilan impresif Paes mendapatkan pujian dari berbagai pihak, di mana kehadirannya jelas menjadi tembok kokoh bagi pertahanan Indonesia.

Marselino Ferdinan, yang tampil sebagai starter dalam laga ini, menunjukkan performa solid di lini tengah Indonesia. 

Meski tidak terlalu mencolok seperti dalam laga-laga sebelumnya, Marselino tetap menjadi salah satu pengatur permainan Indonesia. 

Umpan-umpannya yang akurat beberapa kali membuka peluang bagi rekan-rekannya di lini depan, termasuk kepada Ragnar Oratmangoen yang hampir berbuah gol di babak pertama. 

Meski tidak terlibat langsung dalam mencetak gol, Marselino tetap berperan penting dalam menjaga alur serangan Indonesia.

Dalam laga melawan Australia yang menuntut disiplin tinggi dan fisik prima, Marselino memperlihatkan kemampuan bertahan yang lebih baik, membantu lini tengah dalam menahan laju serangan lawan. 

Jika dibandingkan dengan penampilannya saat melawan Arab Saudi, performa Marselino dalam laga ini lebih fokus pada menjaga keseimbangan tim daripada menyerang secara langsung.

Pertandingan imbang 0-0 melawan Australia membuktikan bahwa Timnas Indonesia mampu bersaing dengan tim-tim kuat Asia, berkat pertahanan yang solid dan kerja keras seluruh pemain. 

Empat pemain kunci seperti Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, Rizki Ridho, dan Maarten Paes memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan tim. 

Meski gagal meraih kemenangan, hasil ini tetap menjadi catatan positif bagi skuad Garuda dalam perjalanannya di Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Performa gemilang para pemain ini, terutama di sektor pertahanan dan kiper, menjadi fondasi kuat bagi Indonesia untuk menghadapi laga-laga selanjutnya. (udn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral