- AFC
Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong: Bertahan dengan Catenaccio, Menyerang Lewat Total Football, Tiket Piala Dunia Pun di Depan Mata
Jakarta, tvOnenews.com - Perubahan besar sangat terlihat jelas di Timnas Indonesia selama dilatih Shin Tae-yong, kini skuad Garuda bergelimang prestasi serta tampil jauh lebih agresif.
Sejak datang tahun 2020 lalu, kehadiran Shin Tae-yong memang sukses membuat perubahan buat Timnas Indonesia.
Tak hanya prestasi, skuad Garuda besutan Shin Tae-yong juga alami perbaikan dari game play saat bertanding.
Di mulai dari sisi prestasi, hanya dalam empat tahun menukangi Timnas Indonesia, tercatat Shin Tae-yong sukses membawa skuad Garuda melejit di ranking FIFA.
Dari yang awalnya berada di posisi 173, kini Timnas Indonesia naik hingga ke urutan 134 dengan perolehan 1102.7 poin.
Selain itu, Shin Tae-yong juga mampu membawa Timnas Indonesia back to back lolos putaran final Piala Asia.
Serta menghantarkan Timnas Indonesia tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk kali pertama dalam sejarah.
Sedangkan dari sisi permainan, Timnas Indonesia ala Shin Tae-yong benar-benar berkembang dan tak lagi memaksimalkan long ball yang sempat jadi andalan.
Di bawah Shin Tae-yong, taktik Timnas Indonesia yang biasanya memainkan 4-4-2 atau 4-2-3-1, kini berubah menjadi 3-4-3 atau 3-5-2 yang lebih flexible.
Dengan taktik tersebut, Timnas Indonesia terlihat mampu menggabungkan dua filosofi permainan terkemuka di Eropa yakni Catenaccio dan Total Football.
Untuk sisi bertahan, tiga bek yang dipakai Shin Tae-yong di Timnas Indonesia terlihat sangat tangguh dan sulit untuk ditembus para penyerang lawan.
Ketangguhan lini belakang Timnas Indonesia tersebut mengingatkan akan tebalnya tembok Italia era 1960 dengan Catenaccio.
Dalam skema catenaccio klasik, pelatih biasanya memasang satu libero atau “penyapu bola” di depan tiga bek yang bertipikal man-marking.
Namun dalam skema Shin Tae-yong, gaya catenaccio tersebut sedikit diubah namun tetap tak menghilangkan tujuannya yakni pertahanan tangguh di depan gawang.
Alih-alih memasang libero di depan gawang, Shin Tae-yong lebih sering memainkan satu sweeper yang tugasnya sama-sama menyapu bola.
Tugas ini biasanya dipegang oleh Jordi Amat yang punya ketenangan serta timing tackling yang baik.