- Tangkapan layar YouTube Starting Eleven
7 Pemain Asing Ini Peluk Agama Islam, Jadi Mualaf Setelah Datang dan Bermain di Liga Indonesia, Pemain Full Tatto yang Dulu Terkenal Emosian dan Bengal ini Termasuk, Siapa Lagi?
Abanda merasakan kedamaian saat melihat rekan-rekannya menunaikan shalat berjamaah. Awalnya Abanda mengabaikan perasaan itu, namun ketika perasaan tersebut terus muncul setiap saat, ia pun akhirnya mantap untuk mencari tahu tentang Islam.
Abanda Herman pelan-pelan mulai belajar gerakan shalat dan memperdalam ilmu agama Islam. Abanda resmi mengucap dua kalimat syahadat pada April 2013.
Proses mualaf itu dilakoninya di Masjid Nurul Iman Bandung dengan didampingi langsung oleh pelatih Persip Bandung kala itu Jajang Nurjaman dan disiarkan langsung oleh berbagai media lokal.
Abanda Herman juga memiliki nama Islam, yaitu Ahmad Abanda.
Diego Michiels cukup dramatis saat memutuskan untuk memeluk agama Islam. Pribadi Diego yang dikenal bengal, keras dan hobi berkelahi, sehingga jadi pemain langganan kartu merah membuat dirinya jauh dari nilai-nilai keislaman.
Namun, di luar penampilan tubuhnya yang dipenuhi dengan tato, Diego Michiels merupakan seorang mualaf.
Pemain naturalisasi dari Belanda itu mengganti namanya menjadi Diego Muhammad bin Robbie Michiels setelah melafalkan dua kalimat syahadat pada Februari 2013.
Menariknya, keputusan itu bukan karena pengaruh rekan satu tim atau karena pernikahannya dengan Dhea Ananda Boru Simatupang.
Hidayah Diego Michiels turun kala dirinya sedang menghadapi ujian hidup berat jauh sebelum bertemu dengan Dhea.
Momen Diego menjadi mualaf terbilang dramatis, kala itu Diego mengucap dua kalimat syahadat seusai menjalani sidang lanjutan kasus pengeroyokan.
Diego mempelajari Islam dari beberapa buku bacaan yang didapatnya dari rekan ketika berada di rutan Salemba, yang kebetulan berasal dari Pakistan.
4. Carlos Raul Sciucatti
Carlos Raul Sciucatti sangat totalitas dalam memperdalam ajaran Islam. Pemain asal Argentina yang sempat memperkuat Persijap Jepara itu bahkan sampai rela masuk pondok pesantren.
Carlos menjadi santri di Ponpes Assalam Arya Kemuning yang berada di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Pria yang akrab disapa Charlie itu memilih Assalam Arya Kemuning karena saat itu tengah memperkuat PS Mitra Kukar.
Setelah mempelajari Islam, Charlie akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf tahun 2015.