- ANTARA/AFP/SABELLA BONOTTO
Marcus Thuram, Gambaran Striker Idaman Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Jika Sukses Poles Rafael Struick
tvOnenews.com - Tampil impresif bersama Inter Milan hingga sukses raih scudetto musim ini, sosok Marcus Thuram layak jadi gambaran striker ideal Shin Tae-yong untuk mengisi lini depan Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, Inter Milan resmi jadi raja Liga Italia 23/24 usai di laga terakhir memenangi derby della madonnina kontra rival sekota, AC Milan.
Dalam laga pekan ke-33 Liga Italia, Selasa (23/04/24) dini hari WIB tersebut, Inter Milan sebagai tim tamu menang tipis 2-1 atas AC Milan.
Dengan kemenangan tersebut, Inter Milan kian kokoh di puncak klasemen Liga Italia lewat torehan 86 poin.
Meski masih menyisakan lima pertandingan, namun poin Inter Milan sudah tak bisa lagi dikejar AC Milan sebagai pesaing terdekat.
Dibalik keberhasilan Inter Milan raih scudetto ke-20 mereka musim ini, sosok Marcus Thuram layak jadi sorotan berkat performa impresifnya.
Baru didatangkan pada bursa transfer musim panas kemarin, namun Marcus Thuram sudah langsung nyetel dengan gaya permainan Inter Milan.
Terbukti, dirinya mampu mencetak 14 gol serta 12 assists dari total 42 pertandingan buat Inter Milan di semua ajang musim ini.
Bahkan pada laga penentu gelar juara semalam, bintang asal Prancis tersebut turut mencetak satu gol ke gawang AC Milan.
Jika melihat dari statistik serta gaya bermain Marcus Thuram, eks penggawa Borussia Monchengladbach tersebut sangat layak jadi gambaran sosok striker idaman Shin Tae-yong buat Timnas Indonesia.
Masalah lini depan sendiri memang jadi pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan Shin Tae-yong di skuat Timnas Indonesia.
Meski sudah memiliki dua pemain keturunan, Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick, namun Shin Tae-yong masih mencari striker berdarah Eropa lain.
Saking bingungnya Shin Tae-yong cari striker yang sesuai gaya mainnya, sang pelatih sampai harus menyulap Rafael Struick dari winger sebagai target man.
Kasus Rafael Struick yang disulap sebagai striker utama, mirip dengan yang dialami Marcus Thuram di Inter Milan.
Saat masih memperkuat Borussia Monchengladbach, Marcus Thuram memang lebih sering dipasang sebagai winger ketimbang striker.
Barulah dalam dua musim terakhir dirinya dipercaya sebagai striker utama, dan ketika hengkang ke Inter Milan ketajamannya makin terasah.
Melihat transformasi Marcus Thuram yang sukses menjelma sebagai predator kotak penalti, hal tersebut bisa jadi acuan Shin Tae-yong untuk memoles Rafael Struick.
Apalagi gaya main Rafael Struick dan Marcus Thuram cukup mirip, yakni mengandalkan dribbling serta holding ball yang kokoh dan lepaskan tembakan dari kotak penalti.
Namun yang jadi kekurangan Rafael Struick adalah sisi finishingnya yang masih terlalu lemah.
Tipikal permainan Marcus Thuram pun sangat diidamkan Shin Tae-yong, yakni striker yang mau menjemput, menahan serta membagi bola.
Melansir dari laman fbref.com, diketahui bahwa Marcus Thuram sepanjang gelaran Liga Italia musim ini mampu melakukan 455 kali kontrol bola, 633 menerima umpan serta 817 sentuhan.
Ini menjadi bukti, bahwa Marcus Thuram sangat berperan penting dalam skema permainan Inter Milan dan kerap kali membantu build up serangan dari lini tengah.
Gaya bermain tersebut sangat cocok dalam taktik Shin Tae-yong yang memaksa semua pemain harus terus bergerak serta mengisi tiap lini yang kosong.
Andai Shin Tae-yong berhasil memoles kekurangan Rafael Struick dari sisi finishing, maka lini depan Timnas Indonesia dipastikan bakal punya mesin gol berbahaya.
Jika dibayangkan, Timnas Indonesia seolah punya duplikat Marcus Thuram yang memiliki kemampuan dribbling, holding ball, visi bermain, sprint serta finishing mumpuni.
Lantas mampukah Shin Tae-yong memoles Rafael Struick menjadi predator komplet buat Timnas Indonesia seperti Marcus Thuram? Menarik dinantikan. (sub)