- PSSI
5 Pemain Keturunan Indonesia Ini Tak Lalui Proses Naturalisasi untuk Bela Timnas Indonesia
tvOnenews.com - Proses naturalisasi pemain timnas Indonesia tengah menjadi sorotan publik.
Berbeda dari masa-masa kepemimpin pelatih timnas Indonesia, hanya di era Shin Tae-yong banyak pemain keturunan Indonesia dinaturalisasi untuk membela timnas Indonesia.
Terbaru, Justin Hubner resmi mendapatkan paspor Indonesia setelah mengambil janji setia dan sumpah WNI pada awal Desember ini.
Sementara itu, dua pemain keturunan Indonesia, Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On pun tengah melakukan prosese dan akan tiba di Indonesia untuk mengambil janji setia dan sumpah WNI.
Meski demikian, tak banyak yang tahu bahwa Indonesia memiliki ratusan bahkan ribuan pemain keturunan Indonesia yang tidak hanya tersebar di dalam tapi juga di luar negeri.
Namun tak seluruhnya mengambil proses naturalisasi demi membela Skuad Merah Putih.
Berikut 5 Pemain Keturunan yang Bela Timnas Indonesia Tanpa Proses Naturalisasi:
Irfan Bachdim merupakan pemain keturunan Belanda-Indonesia yang memilih untuk melanjutkan karir sepak bolanya di Indonesia.
Dok. Persis Solo
Pemain yang lahir di Amsterdam pada 11 Agustus 1988 ini tidak melalui proses naturaliasi untuk mendapatkan paspor Indonesia.
Suami dari Jennifer Bachdim ini memilih untuk mengambil kewarganegaraan Indonesia saat usianya belum sampai 21 tahun. Dia pun debut bersama timnas Indonesia di usianya yang baru menginjak 22 tahun.
Hal ini berbeda dari adik iparnya, Kim Jeffrey Kurniawan yang melalui proses naturalisasi demi membela timnas Indonesia.
Pemain yang sudah melanglang buana ke berbagai negara seperti Belanda, Thailand, dan Jepang ini pun sudah mencatatkan 40 caps timnas Indonesia dan mencetak 11 gol.
Banyak yang sering salah paham soal bagaimana Elkan Baggott bisa mendapatkan paspor Indonesia. Sebenarnya, Elkan Baggott tidak melalui proses naturalisasi untuk mendapatkan paspor Indonesia.
Dok. tvOnenews/Julio
Hal ini karena sejak lahir Elkan Baggott memiliki dwi kewarganegaraan Indonesia dan Inggris. Dia pun memilih untuk mengikuti sang ibu yang juga Warga Negara Indonesia (WNI).
Elkan pun rela melepaskan kewarganegaraan Inggris dan resmi mendapatkan KTP pada November 2021 lalu.
Dia pun kini sudah memiliki catatan 19 laga untuk timnas senior, dua kali membela timnas U-23 dan dua kali membela timnas U-19.
Ronaldo Kwateh benar-benar mencintai Indonesia meski darah sepak bola yang dimilikinya berasal dari sang ayah, Roberto Kwateh.
Dok. PSSI
Roberto Kwateh merupakan mantan pemain PSIS Semarang yang berasal dari Liberia. Roberto menikahi wanita asal Bantul, Citra Rusmawati dan akhirnya tinggal di Indonesia.
Ronaldo Kwateh pun memilih untuk tetap berada di Indonesia meski dia berkarir di luar negeri. Saat ini pemain jebolan Akademi Persib ini membela tim asal Turki, Bodrum FK.
Ronaldo Kwateh pun mencatatkan diri sebagai pemain timnas Indonesia termuda yang debut di usia 17 tahun 3 bulan 8 hari.
4. Jack Brown
Jack Brown sempat menjadi pembicaraan publik karena digadang-gadang menjadi wonderkid karena sempat mendapatkan tawaran membela Manchester United.
Dok. Persita Tangerang
Pemain keturunan Indonesia-Inggris ini pun sempat mengalami pasang surut dalam berkarir di sepak bola.
Pemain yang lahir di Jakarta, 2 November 2001 ini menghabiskan masa juniornya di Lincoln U-18. Sampai akhirnya cedera ACL menimpanya dan hampir mengambil keputusan pensiun dini.
Meski demikian, kini Jack Brown perlahan bangkit dan membela Persita Tangerang. Jack Brown pun sempat membela timnas Indonesia U-19.
5. Ji Da Bin, Welber Jardim, dan Amar Brkic
Tiga pemain ini seakan menjadi satu kesatuan karena sama-sama membela timnas Indonesia U-17 di gelaran Piala Dunia U-17 2023 Indonesia beberapa waktu yang lalu.
Dok. tvOnenews/Julio
Ji Da Bin merupakan pemain keturunan Korea Selatan-Indonesia. Sempat mendalami sepak bola di Korea Selatan, Ji Da Bin kemudian meneruskan akademi di ASIOP.
Welber Jardim lahir di Banjarmasin dari ayah asal Brasil Jesus Jardim yang pernah berkarir di Indonesia. Pemain Sao Paulo junior ini bahkan masih fasih berbahasa Indonesia karena sang ibu berasal dari Banjarmasin.
Sementara Amar Brkic adalah pemain keturunan Jerman Indonesia yang lahir dan besar di Frankfurt. Dia pun menjadi pemain terakhir yang bergabung dengan timnas Indonesia U-17 dan sempat mengalami kesulitan beradaptasi di Indonesia. (hfp)