- Tangkapan layar
Kisah di Balik Naturalisasi Sandy Walsh yang Ternyata sudah Ditawari Gabung Timnas Indonesia Sejak…
tvOnenews.com - Bek Timnas Indonesia Sandy Walsh menceritakan kisah di balik proses naturalisasi dirinya yang ternyata sudah dilakukan sejak era sebelum Shin Tae-yong pelatih.
Sebagaimana diketahui Sandy Walsh resmi ber-KTP Indonesia pada 17 November 2022. Namun pemain yang lahir di Brussels Belgia itu baru menjalani debutnya bersama tim merah putih satu tahun kemudian.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menurunkan Sandy di pertandingan FIFA Matchday melawan Turkmenistan. Tak tanggung-tanggung Shin memainkannya sepanjang 72 menit.
Pemain KV Mechelen itu berhasil membukukan 3 sapuan bersih. Hasil akhirnya pun memuaskan. Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Turkmenistan dengan skor 2-0.
Adapun berikut kisah di balik proses naturalisasi Sandy Walsh untuk Timnas Indonesia
Sandy Walsh dari seorang ibu berpaspor Swiss dan Belanda, sementara sang ayah berasal dari Inggris.
Sandy mendapat darah Indonesia dari kakek dan nenek dari ibunya yang merupakan orang Indonesia. Sedangkan keluarga ayahnya berdarah Irlandia.
Kiprah junior Sandy Walsh di level timnas sebenarnya terbilang mentereng karena ia pernah memperkuat Timnas Belanda U-15 (2009-2010), U-16 (2010-2011), U-17 (2011-2012), U-18 (2012), U-19 (2013-2014), dan U-20 (2014).
Pada 2017 Sandy Walsh tiba-tiba dihubungi oleh pelatih Timnas Indonesia. Sosok yang menghubunginya itu adalah Simon McMenemy.
“Dia mengundang saya ke PSSI lewat DM dari Instagram,” kata Sandy, dilansir dari tayangan Youtube Sport77, Senin (20/11/2023).
(Foto: Instagram Sandy Walsh)
Sandy sendiri mengaku tidak mengenal Simon sebelumnya. Menurutnya mungkin program naturalisasi ini punya daftar nama-nama pemain yang memiliki darah Indonesia.
“Mungkin mereka menyukai saya lalu menghubungi. Saya katakan ya mau main di Indonesia. Lalu dia katakan datanglah ke Indonesia dan saya beli tiket pesawat ke Jakarta,” jelasnya.
“Dan itu tujuh tahun lalu saya mendatangi PSSI untuk pertama kalinya. Saya bertemu Ratu Tisha pada saat itu,” imbuhnya.
Sandy datang membawa seluruh dokumen yang diberikan oleh kakek neneknya dan sejak saat itu ia terus menunggu.
“Dan tidak ada kabar apapun dalam waktu yang lama. Sampai akhirnya dua tahun lalu dipanggil oleh coach Shin dan orang-orang dari PSSI,” ungkapnya.
Saat ditanya mengapa rela membela Timnas Indonesia sementara kariernya di Eropa cukup bagus. Sandy mengaku saat mendapat tawaran ke Indonesia hatinya langsung condong menerimanya.
(amr)
Temukan artikel menarik tvOnenews.com lainnya di sini, Google News.