- tvOnenews.com/Julio Trisaputra - Freepik
Sosok Berjasa di Balik Kesuksesan Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia dan Punya Banyak Pemain Muda Berbakat
tvOnenews.com - Bersama Shin Tae-yong Timnas Indonesia kembali menjadi tim yang disegani. Skuad garuda kini juga punya segudang pemain muda berkualitas.
Nama-nama seperti Ernando Ari Sutaryadi, Bagus Kahfi, Komang Teguh Trisnanda, dan lain-lain tidak ditemukan secara kebetulan oleh tim pelatih Timnas Indonesia.
Keberanian Shin Tae-yong memotong umur skuad tim nasional merupakan salah satu penyebab keberhasilan pembibitan pemain-pemain muda Indonesia.
Melimpahnya stok penggawa muda berbakat itu membuahkan lolosnya tiga tim nasional ke Piala Asia, mulai dari tim senior, tim U-23, dan U-20.
Namun tidak banyak dari penggemar sepak bola Indonesia yang menyadari bahwa ada sosok selain Shin Tae-yong yang berjasa di balik kejayaan hari ini.
Sosok tersebut bukan berasal dari Indonesia, tapi PSSI menaruh kepercayaan besar kepadanya untuk menjalankan program pembinaan pemain muda Garuda Select yang dilaksanakan di Inggris.
Aktor penting di balik keberhasilan program Garuda Select adalah Dennis Wise. Sebelum membahas soal siapa Dennis. Perlu diketahui bahwa Garuda Select diluncurkan PSSI pada tahun 2019.
Sebelumnya federasi juga sudah pernah membuat program serupa, seperti Primavera di Italia, SAD di Uruguay, namun program Garuda Select bisa dibilang yang paling berhasil.
Selain itu, fisik mereka pun digenjot hingga mencapai titik maksimal. Sehingga saat diadu dengan pemain-pemain Inggris mereka punya mental dan kekuatan yang sama.
Dalam melaksanakan program Garuda Select, PSSI menunjuk legenda sepak bola Inggris Dennis Wise dan pelatih kepala Des Walker.
Dennis merupakan sosok yang berpengalaman sebagai pemain, pelatih, manajer, bahkan direktur eksekutif tim-tim Liga Inggris. Ia merupakan salah satu pilar hebat yang dimiliki Chelsea pada masanya.
Menariknya program Garuda Select ini tidak hanya diisi oleh pemain-pemain Indonesia melainkan juga pemain asal Eropa.
Tujuannya tidak lain adalah agar para pemain Indonesia bisa melek dan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa terdapat ketimpangan kualitas antara mereka dengan para Eropa.