Sejumlah Pemain Prancis Terkena Serangan Rasis Setelah Gagal Menang dari Argentina

tvOnenews.com - Sejumlah pemain Prancis menjadi sasaran pelecehan online bernada rasis setelah kekalahan di final Piala Dunia 2022 menghadapi Argentina. Les Bleus tumbang dalam adu tendangan penalti dari Tim Tango dengan skor 4-2.

Salah satu pemain yang mendapat serangan rasis di akun Instagram pribadinya adalah gelandang muda Real Madrid, Aurelien Tchouameni. Serangan rasis yang diterima oleh pemain berusia 22 tahun tersebut kebanyakan menghina warna kulit hingga disamakan dengan binatang.

Selain Tchouameni, pemain Prancis lain yang menerima serangan online rasis adalah Kingsley Coman, Randal Kolo Muani, dan Ousmane Dembele. Sama seperti Tchouameni, serangan rasis tersebut dilontarkan di kolom komentar Instagram pribadi mereka.

Tchouameni dan Coman dianggap sebagai penyebab gagalnya Prancis mempertahankan trofi Piala Dunia 2022. Pasalnya, kedua pemain tersebut gagal mengeksekusi tendangan penalti sehingga Argentina yang keluar sebagai juara.

Kolo Muani pun mendapat serangan serupa karena dianggap tidak bisa memanfaatkan peluang emas di akhir babak perpanjangan waktu. Ketika itu, Kolo Muani yang sudah berhadapan dengan kiper Argentina gagal menceploskan bola sehingga pertandingan harus berlanjut ke babak adu tendangan penalti.

Sementara Dembele dianggap menjadi orang yang paling bertanggung jawab membuat Prancis tertinggal 2-0 di babak pertama. Pemain Barcelona tersebut menjatuhkan Angel Di Maria di kotak penalti sehingga Lionel Messi mencetak gol pertama Argentina.

Klub Coman, FC Bayern Munchen telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait serangan rasis yang diterima pemainnya. Mereka mengutuk keras serangan rasis itu dan siap menindaklanjuti kasus ini.

Pemain Prancis, Randal Kolo Muani. Foto: FFF

"FC Bayern mengutuk keras komentar rasis yang dibuat terhadap Kingsley Coman. Keluarga Bayern ada di belakangmu, @king_coman," bunyi pernyataan Bayern di akun Instgram resmi mereka.

"Rasisme tidak memiliki tempat dalam olahraga atau masyarakat kita," tambahnya. (fan)