- laliga
Pemain Ini Pernah Lawan Messi dan Ronaldo, Pelatih Timnas Minta PSSI Lanjutkan Proses Naturalisasinya Jadi WNI
Jakarta – Di sela mempersiapkan Timnas U-19 pada Piala AFF 2022, Shin Tae-yong meminta kepada PSSI untuk melakukan proses naturalisasi pemain. Bagaimana kelanjutannya?
Pelatih tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia, Shin Tae-yong (STY), tetap memikirkan kemungkinan menyusun squad senior untuk Piala Asia 2023. Sembari menangani Timnas usia di bawah 19 tahun (U-19) yang tampil di Piala AFF 2022, Shin menyurati Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, mengatakan, Shin menulis surat kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk memohon upaya melanjutkan proses naturalisasi pemain-pemain yang memiliki keturunan Indonesia. STY butuh tambahan kekuatan untuk memperkuat Timnas senior.
“Ya, STY menulis surat pada tanggal 30 Juni 2022. Intinya ialah minta kelanjutan proses naturalisasi. Kami sebagai federasi, dan tentu dengan arahan dari Ketua Umum, akan melanjutkan,” ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi, seperti tertera di laman resmi PSSI.
Setelah lebih dari selusin tahun sejak Christian Gonzales mendapat kewarganegaraan Indonesia pada 2010, proyek naturalisasi menjadi opsi alternatif dalam sepakbola Tanah-Air. Sudah puluhan pemain asing yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) melalui proses perwarganegaraan (naturalisasi).
Tidak semua WNI dari proses naturalisasi lantas menjadi pemain tim nasional Indonesia. Selain memberi kewarganegaraan kepada individu yang telah lama menetap di Tanah-Air, konsep pewarganegaraan untuk pemain timnas kemudian bergeser kepada orang-orang yang memiliki darah keturunan Indonesia.
Pernah Main di Piala Dunia U-17
Melanjutkan kecenderungan yang popular di banyak negara, Shin Tae-yong juga mengamati banyak pemain keturunan Indonesia di luar negeri. Bila merasa seorang pemain asing cocok dengan ide dan skema permainannya di Timnas, kemudian Shin meminta PSSI untuk melakukan proses naturalisasi.
Menjelang Piala Asia 2023, mantan pelatih tim nasional Korea Selatan di Piala Dunia 2018 meminta PSSI untuk mengusahakan proses pewarganegaran tiga pemain yang berkarier di Eropa. Seorang dari tiga pemain asing bahkan punya pengalaman meraih medali perunggu Piala Eropa U-17 bersama Spanyol.
Seangkatan dengan Isco (mantan bintang Real Madrid) dan Sergi Roberto (wakil kapten Barcelona), si pemain ikut memperkuat Spanyol pada semi-final Piala Dunia U-17 pada 2009 di Nigeria. Namun ia tidak tampil pada pertandingan memperebutkan peringkat ketiga saat Spanyol menang 1-0 atas Kolombia.
Semasa memperkuat klub-klub Spanyol pula, si pemain pernah melawan bintang-bintang top dunia. Berkarier di Espanyol, Rayo Vallecano dan Real Betis, bek tengah yang juga merupakan anggota tim nasional Catalunya (yang menuntut kemerdekaan dari Spanyol) kerap bertemu klub-klub besar.
Dalam masa peminjaman di Rayo Vallecano dari Espanyol, pemain kelahiran 21 Maret 1992 membuat gol tunggal selama kariernya di divisi utama (Primera Division) Liga Spanyol. Sebagai bek tengah, tugas utamanya lebih pada mengadang bintang-bintang top, termasuk Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Pangeran Kerajaan Siau
Walau lahir di Catalunya dari ayah-ibu warga Spanyol, pemain bertubuh 184 cm memiliki garis bangsa Indonesia. Ia bahkan berdarah bangsawan. Pada 01 Juli 2022, ia pun mendapat gelar Pangeran karena merupakan keturunan langsung Raja MD Kansil di Kerajaan Siau yang terletak di Sulawesi Utara.
Jordi Amat Maas belum pernah memperkuat tim nasional Spanyol senior. Pertandingannya dengan tim nasional daerah asalnya tidak resmi karena Eropa dan dunia tidak menganggap Catalunya sebagai negara merdeka dan FIFA/UEFA tidak mengakui sebagai bagian dari konderasi sepakbola internasional.
Berdasarkan aturan alih status kewarganegaraan FIFA, Jordi Amat masih berpeluang memperkuat tim nasional Indonesia. Namun hanya dengan status resmi sebagai WNI yang memungkinkan Jordi untuk mengganti afiliasi internasionalnya dari tim merah (La Roja) Spanyol (tim junior) ke Tim Merah-Putih.
“Naturalisasi tiga pemain senior, termasuk Jordi Amat, adalah keinginan STY. PSSI dan STY berharap, proses naturalisasi segera rampung. Jordi dibutuhkan untuk menambahkan kekuatan di lini belakang. Selain itu, masih ada Sandy Walsh dan Shayne Pattinama yang juga masih dalam proses,’’ tambah Yunus.
Nama Jordi Amat mencuat lagi setelah ia bergabung Johor Darul Ta’zim (JDT). Publik menduga, Jordi akan terdaftar sebagai satu dari dua kemungkinan dalam aturan pemain Asia di Liga Malaysia yang membolehkan lima awak asing dengan rincian tiga pemain bebas + 1 pemain Asia + 1 pemain dari ASEAN.
Status Jordi di Johor Darul Ta’zim akan tergantung juga pada proses naturalisasinya menjadi WNI. Tapi bagaimana komitmennya untuk Indonesia, terutama Timnas? “Saya selalu siap dan akan memberikan yang terbaik untuk Indonesia,’’ janji Jordi Amat dengan amat yakin. (raw)