- antarafoto
Australia Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Bagaimana Indonesia?
Sydney, Australia – Kualifikasi Piala Asia 2023 sudah selesai. Namun belum ada keputusan dari AFC siapa akan menjadi tuan rumah setelah China membatalkan hak sebagai pelaksana.
Sebanyak 24 negara sudah memastikan diri sebagai calon peserta Piala Asia 2023. Indonesia termasuk di antara 11 tim yang merebut tiket terakhir melalui putaran ketiga kualifikasi pada pertengahan Juni 2022 setelah tim nasional mengalahkan Nepal 7-0 dan menempati peringkat dua di antara runner-up terbaik.
Menurut rencana, Piala Asia 2023 akan berjalan pada 16 Juni sampai 16 Juli 2023. Kompetisi seharusnya berlangsung di China. Tapi kebijakan nol-Covid-19 oleh pemerintah Tiongkok telah mendorong AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) untuk memindahkan kejuaraan tertinggi di Benua Kuning ke negara lain.
Sebelum China memenangi penawaran untuk Piala Asia 2022 (yang bergeser ke 2023 akibat pandemik), Indonesia dan Thailand ikut mengajukan pencalonan tuan rumah. Namun PSSI (pada masa kepimpinan Ketua Umum Edy Rahmayadi) membatalkan pendaftaran pada Juli 2017 karena menyatakan belum siap.
Setelah China batal menyelenggarakan kejuaraan tertinggi negara Asia pada 2023, Sekretaris Jenderal AFC (Asian Football Confederation), Windsor Paul John, menyebut syarat tuan rumah. John mengatakan bahwa hanya negara-negara yang lolos dari kualifikasi Piala Asia 2023 berhak menjadi tuan rumah.
“Hanya tim yang lolos ke Piala Asia yang dapat mengajukan diri jadi tuan rumah. Kami juga menerima tuan rumah bersama untuk menyelenggarakan Piala Asia 2023,” ujar John, Sekretaris Jenderal AFC yang berasal dari Malaysia saat mengumumkan pendaftaran calon tuan rumah mulai buka pada Mei 2022.
AFC menyatakan pihak-pihak yang berminat harus menyampaikan konfirmasi sebelum 30 Juni 2022. Dan kini Australia (yang menjadi anggota AFC pada 2006) mempertimbangkan tawaran menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 dan sedang melakukan upaya-upaya untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah.