- Reuters/Andrew Couldridge
Ronald Araujo Dapat Kritik Keras usai Kartu Merah di Laga Kontra Chelsea, Presiden Barcelona Langsung Pasang Badan
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Barcelona, Joan Laporta, akhirnya buka suara mengenai sorotan tajam yang mengarah kepada Ronald Araujo dalam beberapa pekan terakhir. Bek asal Uruguay tersebut menjadi bahan pembicaraan publik setelah performanya dianggap merosot dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Padahal dalam kurun lima musim terakhir di Camp Nou, Araujo dikenal sebagai tembok kokoh yang menjadi tumpuan lini belakang Blaugrana. Araujo telah mencatat 190 pertandingan di semua ajang, lengkap dengan kontribusi 12 gol dan tujuh assist.
Namun angka tersebut seolah tenggelam setelah ia menerima kartu merah ketika Barcelona tumbang 0-3 dari Chelsea di Liga Champions pada hari Selasa. Dalam laga tersebut, sang bek tengah dianggap membuat keputusan fatal setelah melakukan tekel keras terhadap Marc Cucurella ketika babak pertama hampir usai.
Dua kartu kuning yang berujung kartu merah jelas membuat Barca kehilangan keseimbangan dan pada akhirnya dibungkam di Stamford Bridge. Situasi menjadi semakin runyam karena di tengah kritik besar, Araujo justru mengalami cedera dan belum bisa tampil saat Barcelona dijadwalkan bersua Elche di La Liga akhir pekan ini.
Kondisi tersebut membuat posisinya dalam skuad kian tertekan, terlebih persaingan di sektor belakang tengah panas-panasnya. Namun Laporta menegaskan bahwa sang bek tidak layak dihukum secara psikologis oleh publik.
"Tim menunjukkan karakter meski bermain dengan 10 orang. Mengenai kartu merah: kartu pertama sangat keras, dan kemudian permainan itu membuat kami hanya punya 10 poin. Saya ingin, dalam arti tertentu, menyemangati dan membela Araujo. Dia telah banyak dikritik, dan saya rasa itu tidak adil," ujar Lapora dikutip dari Sport Mole.
“Dia memberikan segalanya di lapangan, dia kapten kami, dan sekarang dia harus mengatasi momen ini karena dia orang yang sangat emosional dengan perasaan yang kuat. "Dia mengalami masa sulit, dan dari Andorra, saya ingin mengatakan kepadanya bahwa kami mendukungnya, bahwa dia harus terus maju, karena di sini kita semua menang dan kita semua kalah, dan tidak ada satu orang pun yang bertanggung jawab penuh atas kekalahan atau kemenangan," lanjutnya.