- REUTERS/Claudia Greco
Liga Champions: Legenda Italia Kritik Keras Inter Milan usai Kalah Dramatis dari Atletico Madrid, Nerazzurri Dianggap Banyak Lakukan Kesalahan Konyol
Jakarta, tvOnenews.com - Atletico Madrid berhasil menaklukkan Inter Milan dengan skor 2-1, dan hasil tersebut langsung memantik kritik tajam dari pelatih legendaris Italia, Fabio Capello. Sang maestro menyoroti sejumlah keputusan Cristian Chivu yang dinilainya menjadi titik lemah Inter pada laga yang berlangsung di Metropolitano.
Dilansir dari Sky Sport, Fabio Capello menilai Inter sebenarnya tampil cukup baik sepanjang pertandingan. Namun ia menegaskan bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang dibiarkan begitu saja justru berubah menjadi bumerang di momen-momen krusial.
Kekalahan ini terasa lebih menyakitkan karena Inter gagal mencatat sejarah baru di Liga Champions. Mereka punya kesempatan membuka musim dengan lima kemenangan beruntun untuk kali pertama, tetapi mimpi itu kandas di Madrid.
Gol Julian Alvarez dan Jose Maria Gimenez membuat langkah Inter terhenti pada malam yang seharusnya bisa menjadi momen positif. Chivu pun harus menelan kekalahan Eropa pertamanya sejak dipercaya menangani skuad utama Nerazzurri.
Catatan tandang Inter ke Spanyol juga semakin kelam usai hasil ini. Mereka kini sudah 13 laga beruntun tanpa kemenangan di markas klub-klub LaLiga dalam kompetisi UEFA.
Ironisnya, Inter sempat memberikan harapan lewat gol Piotr Zielinski yang menjadi torehan perdananya di Liga Champions bersama Nerazzurri. Namun gol tersebut akhirnya tak banyak berarti setelah Inter kembali kehilangan kendali di penghujung pertandingan.
Capello secara khusus menyoroti reaksi Inter setelah berhasil menyamakan kedudukan. Ia menyebut tim besutan Chivu kehilangan bentuk permainan dan tampil tanpa arah di fase akhir laga.
Menurutnya, Inter justru mengendurkan tekanan pada saat momentum sedang berada di pihak mereka. Para pemain terlihat terlalu pasif, sementara determinasi yang mereka tunjukkan sebelumnya tiba-tiba menghilang.
Capello bahkan menyebut sikap tersebut sebagai sifat buruk Inter yang belum mampu dihilangkan Chivu sejak awal musim. Ia menegaskan bahwa tim besar tak boleh menurunkan intensitas permainan setelah mencetak gol penyeimbang.
Legenda Juventus dan AC Milan itu juga menilai banyaknya pergantian pemain yang dilakukan Chivu turut memicu kekacauan. Terlalu banyak rotasi membuat para pemain kehilangan posisi maupun ritme permainan.