- Juventus Official
Alasan Zinedine Zidane Tolak Latih Juventus untuk Gantikan Igor Tudor Diungkap Fabrizio Romano
Jakarta, tvOnenews.com - Zinedine Zidane diharapkan untuk menolak latih Juventus setelah Igor Tudor dipecat. Jurnalis Fabrizio Romano menjelaskan situasinya.
Bianconeri memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Igor Tudor pada Senin (27/10/2025) kemarin. Mereka memecat sang pelatih asal Kroasia setelah rangkaian hasil minor.
Si Nyonya Tua tidak pernah menang dalam delapan laga terakhir di semua ajang. Mereka juga selalu kalah dalam tiga pertandingan teranyarnya di semua ajang.
- REUTERS/Alberto Lingria
Untuk sementara, Juve akan ditangani oleh pelatih dari tim Next Gen, Massimo Brambilla. Dia akan menjabat setidaknya untuk pertandingan melawan Udinese pada Kamis (30/10/2025) dini hari WIB.
Namun, Juve sedang mencari pelatih permanen untuk menggantikan Tudor. Ide yang mencuat di kalangan suporter dan media adalah kembalinya Zinedine Zidane.
Zidane pernah bermain untuk Juve selama lima tahun sebelum membela Real Madrid. Dia pernah membuka peluang untuk kembali ke Si Nyonya Tua pada beberapa tahun lalu.
“Saya tidak tahu mengapa itu belum terjadi. Pilihan lain telah dibuat. Juve ada di hati saya,” kata Zidane dalam wawancara yang diedarkan jurnalis Gianluca Di Marzio pada Oktober ini.
“Saya tentunya akan kembali melatih lagi. Tujuan saya adalah untuk menangani tim nasional Prancis,” tambahnya.
Zidane sudah tidak melatih sejak 2021 lalu. Dia meninggalkan Real Madrid untuk kedua kalinya setelah berhasil meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk tiga trofi Liga Champions dan dua La Liga.
- Real Madrid
Namun demikian, Zidane dilaporkan menolak penawaran dari Juve, menurut klaim dari jurnalis Luca Momblano. Sebab, dia ingin melatih Timnas Prancis.
Hal ini pun dikonfirmasi oleh jurnalis Fabrizio Romano. Dia mengindikasikan bahwa Zidane menunggu kesempatan melatih Prancis setelah Piala Dunia 2026.
“Kita tidak tahu rencana Zinedine Zidane untuk kembali melatih di tengah musim. Dia tidak berniat untuk kembali dan mengambil alih tim yang kesulitan, terutama yang seperti Juventus,” kata Romano, dikutip dari Calcionews24.