Reaksi Kaget Pelatih Alaves usai Facundo Garces Tiba-Tiba Dihukum Berat FIFA Gara-Gara Dinaturalisasi Malaysia

Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Deportivo Alaves, Eduardo Coudet, usai Facundo Garces tiba-tiba dihukum berat oleh FIFA. Itu disebabkan oleh keputusannya membela Malaysia.

FIFA merilis sanksi berat kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pada Jumat (26/9/2025) lalu. Tujuh pemain yang dinaturalisasi juga termasuk yang dihukum.

Baik FAM maupun ketujuh pemain itu sama-sama didenda. Namun, yang paling berat adalah para pemain dilarang beraktivitas dalam hal yang berkaitan dengan sepak bola.

Ketujuh pemain tersebut adalah Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Imanol Machuca, Rodrigo Holgado, dan Gabriel Palmero. Secara khusus, Garces paling mencolok.

Sebab, dia merupakan bek tengah pilihan utama di klub kasta tertinggi Liga Spanyol, Deportivo Alaves. Garces selalu bermain dalam enam laga La Liga yang dilakoni oleh Alaves pada musim ini.

Dia bahkan selalu bermain 90 menit dalam keenam laga tersebut. Namun, imbas dari hukuman FIFA, Garces dicoret dari skuad pada laga ketujuh musim ini.

Alaves mencoret Garces dari skuad jelang laga kontra Mallorca pada Sabtu (27/9/2025) lalu. Imbasnya, mereka kalah dengan skor 0-1 dalam laga itu.

Ketiadaan bek tengah berusia 26 tahun tentunya merugikan Alaves. Namun, pelatih Eduardo Coudet menolak untuk menyatakannya sebagai faktor utama kekalahan mereka dari Mallorca.

Coudet sendiri mengakui bahwa hukuman yang dijatuhkan oleh FIFA mengejutkan dirinya. Dia berharap agar itu bisa diselesaikan dengan cara terbaik.

“Saya tidak akan mengatakan bahwa situasi Garces merupakan katalis untuk laga ini. Masalah Facu [Garces] mengejutkan kami, dan saya harap itu bisa terselesaikan dengan cara terbaik,” kata Coudet dalam wawancara seusai laga di Son Moix, dilansir dari media Spanyol, Marca.

Coudet memastikan bahwa Garces tenang dalam menghadapi situasi ini. Namun, jelas ketiadaannya membuat Alaves kesulitan di bola udara, karena Garces penting dalam situasi ini.

“Saya sudah berbicara kepadanya, dan ketenangannya dalam menghadapi situasi ini melegakan saya. Kami kehilangannya hari ini, dan dia bagian dari rencana, terutama dalam cara bermain Mallorca di udara,” kata Coudet.