Dipermalukan Kakang Rudianto dan Malik Risaldi, Manchester United Dicemooh Suporter Sendiri di Malaysia

Jakarta, tvOnenews.com - Setelah dipermalukan dua pemain berlabel Timnas Indonesia, Kakang Rudianto dan Malik Risaldi, Manchester United kena cemooh suporter sendiri di Malaysia.

The Red Devils harus menerima kenyataan pahit saat melawat ke Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada Rabu (28/5/2025) lalu.

Mereka melakoni laga uji coba pascamusim dengan memenuhi undangan dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).

AFF menyusun tim ASEAN All-Stars yang terdiri dari para pemain yang berasal dari berbagai negara Asia Tenggara.

Dua wakil yang dikirim PSSI adalah para pemain berlabel Timnas Indonesia, Kakang Rudianto dan Malik Risaldi.

Mereka tidak termasuk dalam skuad yang dipanggil Patrick Kluivert untuk jeda internasional terdekat pada Juni mendatang, namun tetap merupakan pemain dengan label Timnas Indonesia.

Adanya jeda internasional, dengan Timnas Indonesia melakoni dua laga penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026, membuat negara-negara Asia Tenggara tidak bisa mengirimkan wakil terbaiknya.

Malaysia, Vietnam, dan Thailand juga tidak bisa mengirim para pemain terbaik mereka karena ada Kualifikasi Piala Asia 2027 yang digelar dalam waktu dekat.

Meski bukan tim terbaik, ASEAN All Stars tetap mampu menaklukkan Manchester United dengan skor tipis 1-0.

Gol striker Myanmar, Maung Maung Lwin, usai memanfaatkan bola dari pemain Australia, Adrian Segecic, menjadi pembeda, selagi Kakang dan Malik bermain di babak kedua sebagai pengganti.

Imbas dari kekalahan ini, para suporter Manchester United yang menghadiri laga itu pun memberikan siulan kepada para pemain The Red Devils, sebagaimana dilaporkan oleh ESPN.

“Manchester United dicemooh oleh fansnya setelah peluit akhir ditiup setelah kalah 0-1 di Malaysia melawan ASEAN All Stars pada hari Rabu, dengan  musim domestik yang penuh bencana berlanjut kepada laga uji coba pascamusim mereka,” demikian ulasan dari ESPN.

Pelatih Ruben Amorim pun mengaku merasa bersalah atas situasi tersebut, karena performa buruk dari tim asuhannya.

“Saya selalu merasa bersalah, saya sudah pernah mengatakannya di laga terakhir. Saya selalu merasa bersalah atas performa tim. Tidak peduli apa pun yang terjadi. Sejak saya di sini pada hari pertama, saya bersalah,” kata Amorim, dilansir dari ESPN.

“Kemudian cemoohan dari para fans adalah sesuatu yang kami perlukan karena di setiap laga kami kalah di Premier League, mereka selalu ada di sana. Jadi itu seperti jika cara bermain yang mereka lihat tidak berfungsi, maka mereka akan mengubah cara berperilaku,” sambungnya.

“Namun, saya merasa jika kami selesai, pergi, dan setiap kali, para suporter bersama kami. Lagi-lagi, mari menunggu untuk musim depan,” pungkasnya. (rda)