Terlilit Utang, Pemilik AC Milan Pertimbangkan Cari Investor Baru dari Timur Tengah

Jakarta, tvOnenews.com - Usai jalani musim yang kurang memuaskan, kini isu masuknya investor baru ke tubuh AC Milan kembali mencuat.

Jurnalis Il Sole 24 Ore, Carlo Festa, mengungkapkan bahwa pemilik klub, Gerry Cardinale, tengah mempertimbangkan opsi membuka kepemilikan sebagian saham Milan kepada investor eksternal.

Berbicara di kanal YouTube milik Carlo Pellegatti, Festa menyebut bahwa meski belum ada proses resmi, Cardinale secara aktif mengevaluasi kemungkinan menjaring mitra finansial baru.

Hal ini tak lepas dari beban utang yang masih ditanggung RedBird Capital sejak mengambil alih klub.

“Tidak ada proses yang sedang berjalan saat ini, tetapi jelas ada niat untuk mencari pihak yang bisa membawa dana segar ke klub,” ujar Festa, seperti dikutip MilanNews.

“Cardinale membeli Milan senilai 1,2 miliar euro, dengan sekitar 700 juta euro dibiayai oleh Elliott. Seiring waktu, sekitar 170 juta euro telah dilunasi, menyisakan utang sekitar 500 juta euro.”

Festa menambahkan, tingginya beban finansial membuat Cardinale kembali membuka kemungkinan menggandeng investor, terutama dari kawasan Timur Tengah.

Saat ini, pengusaha asal Amerika Serikat itu disebut tengah berada di Qatar, wilayah yang disebut-sebut sebagai salah satu sumber utama modal potensial bagi sepak bola Italia.

“Antara Qatar, Bahrain, dan Arab Saudi, ada minat yang besar terhadap sepak bola Italia, dan Milan termasuk di dalamnya,” ungkap Festa.

Ia juga menyoroti gaya kepemimpinan Cardinale yang tertutup dari sorotan publik.

“Sejak September lalu, dia hampir tak muncul. Baginya, Milan adalah bisnis, bukan sekadar olahraga. Dia tidak mencari eksposur atau wawancara, karena pendekatannya murni finansial.”

Lebih jauh, Festa menyatakan bahwa jika ada investor yang masuk dalam bentuk saham minoritas, bukan tidak mungkin mereka mendapatkan opsi untuk mengakuisisi mayoritas saham di masa depan.

“Ini lebih dari sekadar rumor. Ada evaluasi serius terhadap calon mitra strategis, dan proses ini sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak lama,” tutupnya.

Langkah ini muncul di tengah masa transisi besar bagi Milan, menyusul musim 2024/25 yang mengecewakan dan rencana perombakan manajemen yang dipimpin oleh calon direktur olahraga baru, Igli Tare.