Ruben Amorim Puji Bruno Fernandes Habis-habisan usai Jadi Pahlawan MU di Liga Europa: Dia Kapten yang Sempurna 

Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim memuji Bruno Fernandes setinggi langit usai menjadi pahlawan kemenangan MU di Liga Europa.

Tepatnya dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Europa 2024-2025 melawan Real Socieded di Old Trafford, Jumat (14/3/2025) dini hari WIB.

Dalam laga tersebut, Bruno Fernandes sukses mencetak hattrick (P 16', P 50', 87'). Sementara satu gol MU lainnya dicetak Diogo Dalot (90+1').

Trigol sang gelandang Timnas Portugal itu membuat MU membalikkan keadaan menjadi 4-1 setelah sempat ketinggalan gol dari Mikel Oyarzabal (P 10').

Tiga golnya ke gawang Socieded membuat Bruno Fernandes mengoleksi 15 gol dan 13 assist dari 43 pertandingannya di musim ini. 

Secara total, sejak pindah dari Sporting Lisbon, dia sudah mencetak 94 gol dan 79 assists dari 276 pertandingan di semua kompetisi bersama MU.

Sementara berkat kemenangan ini, Bruno Fernandes mengantarkan MU lolos ke babak perempat final setelah menang agregat 5-2 dari tim asal Spanyol tersebut.

Tak pelak, sang gelandang serang asal Portugal itu mendapatkan pujian yang luar biasa dari sang pelatih MU, Ruben Amorim.

"Saat kami membutuhkannya, dia selalu ada, dengan bola mati, dia bisa membawa bola ke depan, dia bisa mencetak gol, dia bisa melakukan transisi, seperti yang dia tunjukkan hari ini dalam 10 menit terakhir pertandingan," ujar Amorim, dikutip dari laman resmi klub.

Lebih lanjut, Amorim menilai Bruno Fernandes adalah sosok yang pantas mengemban kapten MU dan menjadi pemain penting bagi Setan Merah.

"Dia kapten yang sempurna untuk tim kami dan kami perlu membantunya memenangkan gelar karena dia pantas mendapatkannya," puji Amorim.

Di sisi lain, pelatih berusia 40 tahun itu juga memuji penampilan partner Bruno Fernandes di lini tengah, Casemiro. 

Menurut Amorim, mantan gelandang Real Madrid itu bermain pintar dan cerdas dalam membaca permainan dalam laga tersebut.

"Saya tidak mencoba membuat Casemiro menekan terlalu tinggi. Tim kami, menurut saya, lebih terhubung dalam bertahan, itu bisa sangat membantu karena ia sangat pintar dan cerdas dalam membaca permainan, dalam ruang sempit ia bisa memahami ke mana bola akan pergi," papar Amorim.