- AC Milan Official
Sergio Conceicao Ngamuk usai AC Milan Kalah dari Bologna di Liga Italia: Orang-Orang Katakan Hal yang Kejam
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, menyampaikan keluh kesahnya setelah timnya dikalahkan Bologna di lanjutan Liga Italia 2024-2025.
I Rossoneri kembali menelan pil pahit di kasta tertinggi Liga Italia, Serie A, pada Jumat (28/2/2025) dini hari WIB.
Sebab, mereka takluk dengan skor 1-2 dari Bologna di Stadio Renato Dall’Ara, yang mana melanjutkan tren buruk belakangan ini.
- x.com/BolognaFC1909
Dari lima laga terakhir di semua ajang, Milan hanya pernah menang sekali dan tiga laga di antaranya berakhir dengan kekalahan.
Satu laga lain berakhir imbang dan itu melawan Feyenoord di leg kedua playoff Liga Champions yang memastikan Milan tersingkir dari kancah sepak bola Eropa tersebut.
Situasi tidak menguntungkan pelatih Sergio Conceicao, yang sebenarnya datang dengan gebrakan berupa trofi Piala Super Italia pada Januari lalu.
Namun, publik sudah melupakan dengan cepat gelar juara tersebut, dan Conceicao terus dikritisi dari laga ke laga.
- x.com/Bolognafc1909
Sesudah laga kontra Bologna, sang pelatih asal Portugal menyampaikan keluh kesahnya mengenai tekanan yang didapatkannya di Milan.
“Saya menyadari bahwa setiap hari orang berbicara tentang situasi saya di sini dan masa depan saya, bertindak seakan-akan saya hanya mampir di sini, namun saya sudah menghadapi lima klub Italia yang sangat besar,” kata Conceicao, dilansir dari Football-Italia.
“Saya telah menghadapi tim-tim yang dilatih [Maurizio] Sarri dan [Stefano] Pioli dengan tim yang di atas kertas lebih lemah, namun saya selalu mampu menghadapi mereka selain bersama Inter,” katanya.
Conceicao menekankan bahwa dirinya telah memenangkan 13 gelar juara dalam karier serta tampil dalam lebih dari 100 laga di Liga Champions.
“Saya lihat orang-orang berbicara tentang situasi saya, jadi biarkan mereka bicarakan apa pun yang mereka inginkan. Saya tidak menginginkan satu Euro lagi, jadi izinkan saya mengoreksi mereka,” tambahnya.