- tvonenews/hartini
KLB Jadi Harapan Baru Pemilihan Ketua Umum PSSI yang Lebih Baik
Jakarta – Kongres Luar Biasa menjadi titik harapan lagi untuk mendapat Ketua Umum PSSI yang punya kualitas. Tapi akankah KLB hanya mengulang empat pelaksanaan sebelumnya?
Founder Football Institute, Budi Setiawan, menyatakan harapannya pada calon Ketua Umum PSSI yang akan terpilih melalui percepatan Kongres Luar Biasa. Ia berharap sosok yang baru adalah orang yang benar-benar paham industri sepakbola.
"KLB PSSI sudah akan terjadi empat kali dalam sepuluh tahun. Keluarga sepakbola sudah mengalami berbagai profil Ketua Umum PSSI, mulai dari politisi Nurdin Halid, Prof. Dr. Johar Arifin, pengusaha La Nyalla Mataliti, Jenderal TNI Edy Rahmayadi, lalu polisi Mochamad Iriawan," jelas Budi Setiawan.
"Pertanyaannya apakah kita akan mau melakukan eksperimen lagi terhadap Ketua Umum PSSI pada masa depan? Saya berharap, KLB mendatang, jika terjadi, jangan lagi muncul kandidat karbitan yang tidak mengerti sepakbola, khususnya industri sepakbola," sambung Budi Setiawan, Senin (31/10/2022).
Pembuka Pintu ke Dunia
Football Institute berharap, sosok Ketua Umum PSSI yang baru dapat membuka pintu masuk bagi Indonesia ke dunia dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 sebagai tuan rumah.
"Piala Dunia U-20 yang ini harusnya menjadi pintu masuk ke Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia ini layak secara infrastruktur, SDM penanganan dan pelaksanaan turnamen internasional, ini sudah menjadi step point," jelas Budi.
Ketua Umum PSSI, lanjut Budi Setiawan, harus memiliki kualitas agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memajukan persepakbolaan Indonesia.
"Jadi kalau tidak dikelola dengan baik, tidak dipimpin oleh sosok yang mengerti sepakbola, ini malapetaka bagi sepakbola Indonesia," ulas Budi yang menilai usulan percepatan Kongres Luar Biasa ke FIFA menjadi cara untuk mendapatkan calon pemimpin yang sesuai dengan harapan.
"Proses KLB bukan satu-satunya solusi tapi ini pintu masuk untuk memilih Exco yang lebih kredibel, terpercaya, dan lebih acceptable di mata suporter dan fans sepakbola Indonesia," kata Budi Setiawan dalam jumpa pers hasil survei mengenai persepsi fans terhadap kondisi sepakbola nasional. (hsn/raw)