- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Borneo FC Harap Segera Ada Kepastian Soal Kelanjutan Liga 1
Sleman, DIY - Nasib kelanjutan kompetisi BRI Liga 1 hingga saat ini belum jelas. Pasca dihentikan pada 1 Oktober akibat tragedi Stadion Kanjuruhan, belum diketahui pasti kapan kompetisi tertinggi sepak bola nasional itu akan kembali bergulir.
Para pelaku sepak bola tanah air juga bertanya-tanya terkait nasib kompetisi Liga 1 ke depan. Awalnya kompetisi hanya dihentikan dua pekan, tapi kemudian ada wacana untuk menggulirkan kembali Liga 1 pada 25 November 2022.
Namun tanggal itu pun belum pasti terlaksana menyusul adanya rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Stadion Kanjuruhan.
Dalam rekomendasi yang dikeluarkan, pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepak bola profesional di bawah PSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepak bola di tanah air.
Asisten pelatih Borneo FC, Miftahuddin Mukson berharap tidak ada lagi perubahan terkait kelanjutan kompetisi pada 25 November. Sebab, pengunduran kompetisi yang awalnya hanya dua pekan tapi nyatanya berlangsung nyaris dua bulan.
"Kami dan saya pikir semua tim Liga 1 berharap ada kepastian soal tanggal 25 November itu. Saya pribadi juga berharap carut marut yang terjadi sekarang segera berakhir dengan baik dan menjadi ke arah yang lebih baik," kata Miftah dikutip dari laman resmi klub, Jumat (28/10/2022).
Miftah mengatakan, kondisi yang terjadi sekarang membuat banyak pihak merugi, terutama para pemain. Sebab, mereka menunggu ketidakpastian tersebut hanya dengan berlatih dan sesekali mendapat libur dari manajemen klub.
"Banyak sekali orang yang mencari nafkah dari kompetisi yang dihentikan saat ini. Makanya kami berharap ada kepastian dalam waktu dekat. Semoga saja waktu yang ditetapkan tak berubah," ungkapnya.
Beruntung bagi Miftah dan skuat Pesut Etam. Sebab meski kompetisi dihentikan sementara, tapi manajemen tidak pernah terlambat membayarkan gaji para pemain, pelatih, dan ofisial tim.
"Jujur kami sangat berterima kasih pada manajemen karena hak kami sebagai pelatih dan juga gak pemain tetap dipenuhi walau kompetisi saat ini ditunda," terangnya.
Borneo FC sendiri sejak 26 Oktober lalu menggelar pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta. Mereka akan berada di Kota Gudeg hingga tanggal 19 November mendatang.
TC tersebut sengaja digelar di Yogyakarta sebagai persiapan untuk melanjutkan kompetisi pada 25 November. Sebanyak 32 pemain diboyong pelatih Andre Gaspar untuk menjalani TC, termasuk agenda uji coba dengan tim-tim yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. (Apo/Dan)