- VIVA.co.id/Muhammad Ali Wafa
Kisah Nostalgia Eks Wonderkid Persib Saat Satu Tim dengan Michael Essien: Dia Beda
“Itu sudah 100% pas di kaki. Enak banget bermain bersama dia. Essien juga sering sekali mengajari pemain lain. Terutama soal mental, cara bermain yang bagus, dan passing. Jadi, bagi dia, momentum itu harus pas,” lanjut Billy.
Selain soal kemampuannya di lapangan, Billy juga membagikan karakter asli Michael Essien di luar lapangan.
Sebagai pemain top, Essien ternyata bukan sosok yang sombong.
Billy Keraf menggambarkan sosok Essien sebagai pribadi yang menyenangkan dan lucu.
“Aslinya Essien itu orangnya asyik dan lucu. Lucu banget. Kalau bertemu dengan dia, sepertinya kalau tidak ketawa tidak mungkin,” kata Billy Keraf.
Saat trial pertamanya di Persib, Billy harus berhadapan langsung dengan pemain-pemain senior, termasuk Essien.
“Saya pun bermain melawan Essien dan pemain-pemain yang jadi starting eleven Persib.”
Ia bahkan masih mengingat detail fisik sang legenda.
“Ternyata memang badannya sangat ngeri. Betisnya saja gedhe banget.”
Bukan hanya Billy yang menyimpan kenangan manis.
Michael Essien juga menunjukkan bahwa Persib masih memiliki tempat spesial di hatinya.
Saat Persib Bandung memastikan gelar juara Liga 1 2024/2025, Essien mengirim ucapan selamat melalui media sosial:
“Selamat @persib #backtoback #bobotoh.”
Ucapan tersebut disambut antusias oleh Bobotoh, yang masih mengingat kehadiran Essien sebagai salah satu momen paling bersejarah di Liga 1.
Secara statistik, Essien tampil sebanyak 29 kali untuk Persib, mencetak 5 gol dan 1 assist.
Meski hanya semusim, dampaknya sangat besar bagi citra kompetisi Indonesia.
Sementara itu, perjalanan karier Billy Keraf berjalan dengan arah yang berbeda.
- Instagram/fulgensiusbilly
Ia sempat merasakan masa keemasan saat memperkuat Persib dan menjadi idola baru Bobotoh.
“Di Bandung itu kalau sudah jadi pemain Persib, jadi Raja.”
Popularitasnya begitu besar hingga ia sering mendapatkan perlakuan istimewa dari warga.
“Saya pernah main di Bandung waktu itu, dari pagi makan sarapan, makan siang, sampai makan malam, enggak ada yang bayar.”
Namun, setelah pergantian pelatih dari Djadjang Nurdjaman ke Mario Gomez, peran Billy mulai berkurang.