news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Mantan Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman.
Sumber :
  • instagram.com/djanur_16

Masih Ingat Djadjang Nurdjaman? Legenda Sejati Persib Bandung yang Punya Rekor Juara Paling Langka

Djadjang Nurdjaman menjadi satu-satunya sosok dalam sejarah Persib yang meraih gelar juara sebagai pemain, asisten, dan pelatih. Simak perjalanan lengkap sang legenda.
Kamis, 27 November 2025 - 04:46 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Dalam sejarah panjang Persib Bandung, hanya sedikit nama yang memiliki jejak sebesar Djadjang Nurdjaman.

Pria yang akrab disapa Djanur itu bukan hanya pemain hebat pada era 1980–1990, tetapi juga pelatih yang sukses mengantar Persib meraih berbagai gelar prestisius.

Tak berlebihan bila Bobotoh menyebutnya sebagai salah satu sosok tersukses dalam sejarah Maung Bandung.

Awal Karier: Dari Kampung ke Kota Bandung

Lahir di Majalengka pada 30 Maret 1964, kecintaan Djanur pada sepak bola muncul sejak kecil.

Meski bertubuh kecil, kelincahannya membuatnya menonjol ketika bermain antar kampung.

Pada usia 17 tahun, ia mengambil keputusan besar: pindah ke Bandung untuk mengejar impiannya.

Keputusan itu terbayar. Ia bergabung dengan klub anggota Persib, lalu naik ke tim senior.

Djanur muda bermain bersama nama besar seperti Herry Kiswanto, Encas Tonif, dan Max Timisela. 

Berposisi sebagai gelandang serang sekaligus sayap kanan, ia terkenal karena kecepatannya yang kerap menyulitkan pertahanan lawan.

Menjadi Pahlawan Persib di Era Perserikatan

Setelah sempat merasakan Galatama bersama Sari Bumi Raya Bandung, SBR Yogyakarta, dan Mercu Buana Medan, Djanur kembali ke Persib pada 1985. Di sinilah namanya benar-benar harum.

Musim 1986 menjadi momen paling ikonik. Pada final Kompetisi Perserikatan melawan Perseman Manokwari di Stadion Utama Senayan, gol tunggal Djanur pada menit ke-77 mengantar Persib meraih gelar yang telah dinanti selama 25 tahun.

Ia dielu-elukan puluhan ribu bobotoh. Di mana momen ini selalu ia sebut sebagai salah satu yang paling berkesan dalam hidupnya.

Ia juga berperan pada gelar-gelar berikutnya, termasuk Perserikatan 1990 dan beberapa kontribusi penting menjelang Liga Indonesia.

Dari Lapangan ke Pinggir Lapangan

Usai gantung sepatu, Djanur tetap bersama dunia sepak bola.

Ia mulai sebagai asisten pelatih Indra M. Thohir dan langsung merasakan gelar juara Liga Indonesia I 1994–1995.

Ia juga sempat mendampingi Arcan Iurie pada 2006–2007.

Djanur kemudian membina Persib Junior, sebelum berpengalaman sebagai asisten dan pelatih di Pelita Jaya, di mana ia sempat menyelamatkan tim dari degradasi pada 2011.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral