news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Yusuf Bachtiar.
Sumber :
  • Persib

Masih Ingat Yusuf Bachtiar? Eks Bintang Persib Bandung yang Lebih Suka Disebut 'Tukang Bengkel'

Masih ingat Yusuf Bachtiar? Eks bintang Persib Bandung era 80–90-an yang lebih suka disebut tukang bengkel karena fokus memperbaiki teknik generasi baru Maung Bandung.
Rabu, 26 November 2025 - 12:16 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Nama Yusuf Bachtiar selalu punya tempat khusus di hati Bobotoh.

Sosok mungil berkaki cepat ini pernah menjadi motor permainan Persib Bandung di era 80 hingga 90-an.

Meski tubuhnya kecil, kemampuannya mengolah bola, visi bermain yang jernih, dan keberaniannya menusuk lini pertahanan lawan membuatnya dijuluki Si Kancil.

Kini, puluhan tahun setelah masa keemasannya, Yusuf masih setia mengabdi untuk sepak bola Bandung.

Awal Karier: Dari POR UNI hingga Bersinar di Galatama

Sebelum menjadi ikon Persib, Yusuf kecil menempa diri di POR UNI Bandung dan kemudian melanjutkan pendidikan sepak bola di Diklat Ragunan.

Ia sempat masuk akademi Persib, namun debut profesional justru terjadi di Perseka 78 Sidoarjo pada kompetisi Galatama 1983.

Performanya yang stabil dan matang membuat Indra Thohir, pelatih Persib kala itu, jatuh hati.

Yusuf dipinjam Persib untuk tampil di Pesta Sukan Brunei Darussalam 1986.

Di turnamen itu, ia langsung mencetak gol penentu di laga final kontra Malaysia dan membawa Persib keluar sebagai juara.

Sejak saat itu, Si Kancil resmi dipermanenkan dan menjadi bagian penting Maung Bandung.

Jenderal Lapangan Tengah di Era Keemasan Persib

Peran Yusuf semakin menonjol saat era Perserikatan akhir 80-an hingga pertengahan 90-an.

Kemampuannya mengalirkan bola dengan akurat serta membaca ritme pertandingan membuatnya menjadi pengatur serangan utama Persib.

Bersama generasi emas seperti Ajat Sudrajat dan Robby Darwis, Yusuf membawa Persib meraih sederet trofi bergengsi:
- Juara Perserikatan 1989/1990
- Juara Perserikatan 1993/1994
- Juara Liga Indonesia I 1994/1995

Pada Liga Indonesia I, Yusuf tampil produktif dengan torehan enam gol sepanjang musim.

Gol pertamanya tercipta saat Persib menundukkan Warna Agung 3-0 (11 Desember 1994).

Gol terakhirnya di musim itu hadir pada laga kontra Pelita Jaya (15 Juli 1995).

Comeback Mengejutkan di Usia 39 Tahun

Setelah meninggalkan Persib pada 1997 dan sempat memperkuat Persikab, Yusuf sejatinya sudah pensiun.

Namun Indra Thohir memanggilnya kembali untuk memperkuat Persib di Liga Indonesia 2001.

Meski usianya sudah 39 tahun, ia tetap menunjukkan kelasnya. Salah satu momen paling dikenang adalah golnya ke gawang Jakarta FC (8 Juli 2001) dalam kemenangan 3-2 di kandang lawan, yang sekaligus menjadi gol terakhirnya untuk Pangeran Biru.

Meski tak lagi bermain, Yusuf mengaku tak bisa jauh dari sepak bola.

Ia menempatkan seluruh energinya untuk membina pemain muda.

Ia pernah menjadi asisten pelatih Bandung United (Liga 2) bersama Liestiadi.

Setelah tim tersebut turun kasta, Yusuf dialihkan untuk menangani Diklat Persib, khususnya Persib U-20, tempat ia menghabiskan banyak waktunya untuk mencetak talenta baru.

Menariknya, Yusuf lebih suka disebut “tukang bengkel”.

“Tugas saya membenahi teknik pemain muda. Saya senang disebut tukang bengkel karena bisa memperbaiki, membentuk, dan menyiapkan pemain yang nanti berprestasi untuk Persib atau klub lain,” kata Yusuf.

Dengan lisensi A AFC, Yusuf menekankan pentingnya karakter kuat, mental tahan banting, dan teknik dasar yang benar bagi pemain muda.

Tak banyak yang tahu bahwa Yusuf sempat diarahkan ayahnya untuk menjadi pemain badminton, mengikuti jejak sang ayah yang merupakan atlet bulu tangkis Jawa Barat.

Namun kecintaannya pada sepak bola membuatnya memilih jalan berbeda, keputusan yang akhirnya terbukti tepat.

Profil Singkat Yusuf Bachtiar

Nama: Yusuf Bachtiar

Lahir: Bandung, 14 Juni 1962

Karier di Persib:

Pemain: 1986–1996 & 2001

Pelatih: 2008–2009

Prestasi:
- Juara Pesta Sukan II/1986
- Juara Perserikatan 1989/1990
- Juara Perserikatan 1993/1994
- Juara Liga Indonesia I 1994/1995
- Timnas Indonesia: 1985–1989

Perjalanan panjang Yusuf Bachtiar membuktikan bahwa legenda tidak selalu pergi begitu saja.

Ia bukan hanya bagian dari sejarah emas Maung Bandung, tetapi juga pondasi penting bagi masa depan Persib melalui perannya membina generasi muda.

(tsy)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:57
05:13
01:33
01:21
02:44
01:40

Viral