- instagram.com/simonequintieri37/
Eksklusif: Simone Quintieri, Sepupu Gattuso Jebolan PSIS dan Sriwijaya FC yang Kini Jadi Petinggi Klub Italia
- instagram.com/simonequintieri37/
"Apa yang memotivasi saya datang ke Indonesia adalah keinginan untuk menemukan budaya dan tempat baru. Di Italia saya bermain di Serie B dan C dan punya banyak peluang, tapi begitu sampai di Indonesia, saya tidak ingin pergi lagi karena sangat indah," ungkapnya.
Kenangan paling manis bagi Simone adalah sambutan luar biasa dari suporter di Semarang, baik Panser Biru maupun Snex. Ia masih mengingat jelas momen magis saat mencetak gol di Stadion Jatidiri yang penuh sesak oleh penonton.
"Saya menyimpan Semarang di hati saya, saya berharap bisa segera kembali karena mimpi saya adalah memeluk suporter Semarang secepatnya. Stadion selalu penuh, sebuah emosi yang sungguh unik," kenangnya penuh haru.
"Saya ingat jelas gol yang saya cetak di depan tribun suporter kami di Stadion Jatidiri. Itu emosi yang unik, seingat saya saat itu melawan Persebaya," tambahnya.
Melansir laman Calciomercato, Simone pernah bercerita soal antusiasme fans yang "gila" saat ia pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Air. Ia bahkan merasa diperlakukan bak bintang dunia karena sambutan meriah setibanya di bandara.
"Saya takjub dengan sambutannya, ada 400 penggemar yang menungguku di bandara; saya tampak seperti Ibrahimovic," ujarnya.
"Setiap hari Minggu saya bermain di hadapan 25.000-30.000 penonton, sungguh fantastis. Jika saya berjalan di jalan, semua orang meminta tanda tangan dan foto, tapi mereka sopan dan tidak mengganggu," lanjutnya.
- instagram.com/simonequintieri37/
Terkait adaptasi taktik, Simone mengaku tidak mengalami culture shock yang berarti selama merumput di Indonesia. Ia justru senang bisa berbagi ilmu dengan rekan-rekannya yang menurutnya sangat cepat dalam belajar.
"Secara taktik, saya membantu rekan tim dalam perkembangan mereka; mereka mendengarkan dan langsung mengerti. Tantangannya hanya cuaca yang butuh waktu adaptasi," jelas Simone.
Kini, meski sudah menjadi Direktur Olahraga berlisensi FIFA dan mengantongi lisensi kepelatihan UEFA B, ia tetap memantau perkembangan sepak bola Indonesia. Ia bahkan memiliki mimpi besar untuk kembali, bukan sebagai pemain, melainkan sebagai nakhoda skuad Garuda.