news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kolase foto Rahmad Darmawan dan pemain Persib Bandung..
Sumber :
  • Kolase Liga Indonesia Baru / X@marcklok10

Dulu Pelatih Terbaik Indonesia, Faktanya Eks Pelatih Timnas Indonesia Ini Justru 4 Kali Gagal Tukangi Persib Bandung, Kok Bisa?

Rahmad Darmawan ungkap kisah unik di balik kariernya, disebut sebagai pelatih terbaik di Indonesia itu ternyata empat kali gagal menukangi Persib Bandung.
Senin, 10 November 2025 - 11:29 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.comPersib Bandung dikenal sebagai salah satu klub besar di Indonesia yang sukses mendatangkan pelatih-pelatih berkelas. Saat ini, Maung Bandung ditangani pelatih asing, Bojan Hodak, yang berhasil membawa tim meraih gelar juara back to back Liga 1 musim 2023–2024 dan 2024–2025.

Di bawah asuhan Hodak, Persib juga tampil impresif di ajang AFC Champions League Two (ACL2), termasuk kemenangan dramatis lewat epic comeback 3-2 atas tuan rumah Selangor FC.

Sebelum era pelatih asing, Persib pun sempat merasakan kejayaan bersama sejumlah pelatih lokal seperti Nandar Iskandar, Indra Thohir, dan Djadjang Nurdjaman (Djanur) — sosok-sosok yang datang dengan misi membangun prestasi bagi klub kebanggaan Jawa Barat tersebut.

Namun, di balik kisah sukses itu, ada satu nama pelatih lokal yang disebut-sebut sebagai salah satu yang paling berkarisma dan terbaik di Indonesia, tetapi empat kali gagal menukangi Persib Bandung. Ia adalah Rahmad Darmawan, atau akrab disapa Coach RD.

“Empat kali (gagal menjadi pelatih Persib Bandung),” ujar Rahmad Darmawan dalam sesi perbincangan di podcast YouTube Bicara Bola, dikutip tvOnenews.com, Senin (29/9/2025).

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio Tri Saputra

 

Coach RD bercerita, kegagalannya pertama kali terjadi pada musim 2010–2011. Saat itu, ia baru saja sukses bersama Sriwijaya FC dan hendak bergabung dengan Persib setelah masa kepelatihannya di Persija Jakarta.

“Waktu itu pada 2011, sebelum dipanggil jadi pelatih Timnas Indonesia, saya dari Sriwijaya FC (berlabuh) ke Persija,” ungkapnya.

Bahkan, pada musim tersebut, manajemen Persib sudah menunjukkan keseriusan dengan memberikan Down Payment (DP) dan menyiapkan kontrak resmi. Namun, situasi berubah setelah PSSI menerapkan aturan baru bahwa seseorang yang bekerja di struktur federasi tidak bisa menandatangani kontrak klub profesional.

“Jika PSSI menggunakan tenaga si bersangkutan sebagai bagian pengurus PSSI, maka (ada perjanjian) kontrak berakhir gugur demi mematuhi hukum,” jelasnya.

Padahal, reputasi Rahmad saat itu sedang menanjak. Ia pernah membawa Sriwijaya FC menjuarai Copa Indonesia tiga kali beruntun (2008–2010) dan membawa Persipura Jayapura juara ISL 2005.

Persib Bandung Vs Selangor
Sumber :
  • Persib.co.id

 

Persib bahkan sudah menyiapkan skuad untuk dirinya, tetapi Rahmad harus menerima tawaran menjadi pelatih Timnas Indonesia di ajang SEA Games 2011, yang membuatnya resmi mundur dari kesepakatan dengan Persib.

“Saya waktu itu bertemu (dengan Umuh Muchtar) di Solo, saya langsung mengembalikan DP. Akhirnya batal, padahal pemain sudah main di sana,” tuturnya.

Kegagalan kedua datang pada tahun 2013. Saat itu, Rahmad kembali dihubungi manajemen Persib, namun lagi-lagi ia tidak bisa menerima tawaran karena harus kembali menangani Timnas Indonesia.

“Gugur lagi tuh karena timnas. Dari Persija malah nggak jadi pergi ke Persib. Padahal dua kali itu seharusnya dari Persija ke Persib. Batal lagi efek Timnas Indonesia,” bebernya.

Kesempatan ketiga datang pada tahun 2015. Saat itu, Coach RD baru saja mendapat tawaran melatih Terengganu FC II di Malaysia. Persib sudah lebih dulu menjalin komunikasi dan bahkan mencapai kesepakatan, tetapi waktu yang tidak tepat kembali menjadi penghalang.

“Saya sudah bertemu juga sama petinggi Persib, bahkan sudah deal. Sayangnya memang momen waktu itu kurang tepat, meskipun saya dan mereka sudah membuat persetujuan,” ujarnya.

Setelah menuntaskan masa kerjanya di Malaysia hingga 2017, Persib sempat kembali menghubunginya. Namun, takdir kembali berkata lain — kesepakatan itu urung terealisasi.

“Pulang dari Malaysia itu terakhir kali saya hampir lagi ke Persib tapi kembali lagi bukan jodoh, iya,” pungkasnya.

Empat kali kesempatan datang dan empat kali pula gagal terwujud. Meski begitu, Rahmad Darmawan tetap dikenal sebagai sosok pelatih lokal dengan dedikasi dan prestasi luar biasa, sekaligus contoh nyata bahwa tak semua yang hebat selalu berjodoh dengan klub besar. (ind)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral