- PSM Makassar
Yuran Fernandes Akhirnya Berani Buka Mulut usai Sanksi dari Komdis PSSI Dikurangi Jadi 3 Bulan: Saya Merasa…
Jakarta, tvOnenews.com – Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, akhirnya berani buka suara usai sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dikurangi menjadi tida bulan.
Sebelumnya, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada bek asal Tanjung Verde itu berupa larangan beraktivitas di sepak bola nasional selama satu tahun.
- PSM Makassar
Hukuman itu diberikan buntut Yuran Fernandez melontarkan komentar yang dianggap menyindir kualitas sepak bola di Indonesia melalui media sosial.
Pemain berusia 30 tahun itu kemudian menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf kepada publik atas pernyataannya.
Akan tetapi, Komdis PSSI tetap mengganjar Yuran Fernandes hukuman larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama 12 bulan dan denda Rp25 juta.
Sanksi tersebut banyak mendapat kritik dari para pengamat, pemangku kepentingan hingga penggemar sepak bola nasional karena dianggap berlebihan.
Yuran Fernandes pun mendapatkan dukungan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan FIFPro dalam upayanya melakukan banding.
Kemudian setelah PSM Makassar mengajukan banding, Komdis PSSI menyetujui untuk merevisi hukuman tersebut menjadi hanya tiga bulan.
Kini, hukuman Yuran Fernandes itu akan berakhir pada Agustus 2025 atau saat Liga 1 musim 2025-2026 dimulai.
Baru-bari ini, kapten PSM Makassar itu mengaku lebih lega setelah mendapatkan pemotongan hukuman akibat unggahan di media sosialnya menjadi tiga bulan.
- PSM Makassar
"Saya merasa lebih baik dari pada sebelumnya," kata Yuran, dikutip dari akun Instagram Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro).
"Banyak orang di Indonesia merasa larangan 12 bulan untuk berkomentar di sebuah laga tidak adil dan tidak masuk akal," imbuhnhya.
Tak luput, dia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk para pemain Liga 1 yang telah memberikan dukungan kepadanya.
"Banyak pemain lokal dan asing di Indonesia mengirim pesan 'kami bersamamu'. Jika Anda membutuhkan bantuan, mereka ada di sana. Pemain-pemain di Indonesia akan melakukan sesuatu di Instagram untuk menunjukkan bahwa hukuman 12 bulan tidak adil," tutur Yuran.