- Instagram/@forumwasitindonesia_
Beri Penalti 'Ghaib' di Laga Borneo FC Vs Madura United, Wasit Rio Permana Putra Ternyata Pernah Dilaporkan ke Satgas Anti Mafia Bola
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Borneo FC, Joaquin Gomez, memberikan keluhan terkait kinerja wasit Rio Permana Putra usai memberikan penalti kontroversial saat menghadapi Madura United.
Wasit kembali menjadi sorotan, kini terjadi saat pertandingan antara Madura United kontra Borneo FC dalam pekan ke-32 Liga 1 2024-2025.
Pertandingan yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Borneo FC itu berlangsung di Stadion Bangkalan, Madura pada Sabtu (10/5/2025) sore WIB.
- Madura United
Rio Permana Putra yang menjadi wasit pada laga itu menjadi sorotan tajam dari Joaquin Gomez usai memberikan penalti untuk Madura United.
Tepatnya saat pemain Borneo FC, Terens Puhiri dinilai menjatuhkan Andi Irfan yang berada dalam kotak terlarang di pengujung pertandingan.
Berdasarkan tayangan ulang, Terens Puhiri sebenarnya sudah menghentikan langkah kaki sebelum Andi Irfan jatuh.
Namun, wasit Rio Permana Putra tidak bergeming, bahkan tak berkonsultasi dengan VAR dan tetap memberikan hukuman penalti buat tim tamu.
- Instagram/@forumwasitindonesia_
Beruntung, Nadeo Argawinata berhasil menyelamatkan gawang Pesut Etam sehingga kemenangan tetap diamankan Borneo FC.
Setelah laga, Joaquin Gomez menilai bahwa ada kejanggalan yang terjadi dalam pertandingan kontra Madura United.
"Menurut saya itu adalah penampilan yang sangat bagus dari tim kami. Sejak awal pertandingan, sangat jelas bahwa ada satu tim yang mencoba memenangkan pertandingan dan mencoba mengambil tanggung jawab serta bersikap proaktif," ujar Joaquin Gomez usai laga, Sabtu (10/5/2025).
Usut punya usut, wasit yang memimpin laga Madura United kontra Borneo FC ternyata punya rekam jejak kontroversial.
Wasit Rio Permana Putra diketahui ternyata pernah dilaporkan ke Satgas Anti Mafia Bola pada 2020 silam, tepatnya saat memimpin laga Liga 2 antara Sriwijaya FC kontra PSIM Yogyakarta.
Rio Permana Putra dianggap memberikan keputusan yang merugikan PSIM Yogyakarta akibat penalti yang diberikan kepada Sriwijaya FC.
Buntut dari kejadian tersebut membuat Manajer PSIM Yogyakarta saat itu, David MP Hutauruk melaporkan dan meminta agar Satgas Anti Mafia Bola akan segera bertindak mengusut kasus tersebut.