Tangkapan Layar Saat Tornado FC melawan Wahana FC di Stadion Universitas Riau, Sabtu (18/12/2021).
Sumber :
  • tim tvOne-viva.co.id

Empat Pesepak Bola Indonesia Selain Taufik Ramsyah yang Meninggal Dunia Akibat Benturan Saat Berlaga

Rabu, 22 Desember 2021 - 17:27 WIB

Jakarta - Kiper Tornado FC Pekanbaru Taufik Ramsyah meninggal mengalami benturan dengan pemain Wahana FC di Liga 3 2021 Zona Riau di Stadion Universitas Riau, Sabtu (18/12/2021) lalu.

Akibat benturan tersebut, Taufik tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Setelah beberapa hari mendapatkan perawatan di sebuah RS di Pekanbaru, Taufik dinyatakan meninggal dunia.

Taufik Ramsyah, bukanlah pesepak bola Indonesia yang pertama meninggal dunia akibat benturan saat berlaga. Sebelumnya, ada empat pesepak bola yang juga meninggal dunia akibat benturan saat berlaga.


1. Akli Fairuz

Dokumentasi. Pemain Persiraja Banda Aceh Akli Fairuz yang Meninggal Dunia 16 Mei 2014 (sumber: viva.co.id)

Pemain Persiraja Banda Aceh Akli Fairuz mengalami benturan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rohman, saat kedua tim bertarung di Stadion H Dimurthala, Sabtu (10/5/2014).

Usai benturanm Akli sempat dirawat di RSU Zainal Abidin Banda Aceh, namun pada Jumat (16/5/2014) penyerang Persiraja itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Diduga akibat benturan dengan Kiper PSAP Sigli Agus Rochman, usus Akli sobek.

2. Jumaidi Abdi

Jumaidi Abdi, Pemain Pupuk Kaltim yang Meninggal Dunia Akibat Benturan (sumber: pspkt.pupukkaltim.com)

Pada Sabtu (7/3/2009) gelandang andalan Bontang Pupuk Kaltim Jumadi Abdi terlibat benturan dengan Deny Tarkas saat membela PKT Bontang pada laga melawan Persela Lamongan, di Stadion Mulawarman.

Jumadi sempat dirawat dan menjalani operasi pada bagian perut di Rumah Sakit Pupuk Kaltim. Namun ia akhirnya meninggal dunia pada Minggu (15/3/2009) sekitar pukul 09.40 WITA.

Menurut Pihak Rumah Sakit Pupuk Kaltim, Bontang, Jumadi mengalami pecah usus halus akibat benturan di perutnya.

Kotoran berkuman dari pecahnya usu membuat rongga perut yang seharusnya sterilmenjadi tersumbat kotoran berkuman dan mengakibatkan infeksi.

3. Eri Irianto

Bonek Membentangkan Spanduk Bergambar Almarhum Eri Irianto di Stadion GBT Surabaya, Rabu 3 April 2019. (sumber: ANTARA)

Pada 3 April 2000, Eri Irianto turun membela Persebaya melawan PSIM Yogyakarta. Di tengah pertandingan, dia roboh setelah mengalami benturan dengan pemain asal Gabon, Samson Noujine Kinga.

Eri kemudian dilarikan ke rumah sakit Dokter Soetomo. Namun, malamnya pemain yang selama kariernya mengenakan nomor punggung 19 tersebut dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung. Eri meninggal dunia di usia 26 tahun.

4. Choirul Huda

Dokumentasi. Penjaga Gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) Memasuki Lapangan Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu 15 Oktober 2017 (sumber: ANTARA)

Kiper Persela Lamongan Choirul Huda meninggal dunia pada Minggu (15/10/2017) usai mengalami benturan rekan setimnya, Ramon Rodrigues De Mesquita saat menjamu Semen Padang di Stadion Surajaya.

Dokumentasi. Kiper Persela Choirul Huda Diberikan Alat Bantu Pernafasan di Stadion Surajaya 15 Oktober 2017) (sumber: ANTARA)

Pemain setinggi 181 centimeter itu sempat tidak sadarkan diri dan dilarikan ke RSUD dr Soegiri. Choirul Huda sempat diberikan alat bantu pernafasan oleh petugas RSUD dr. Soegiri. Selama satu jam, kiper yang belum pernah berpindah klub selama kariernya tersebut juga dipompa jantungnya. Namun, upaya tersebut tak mampu menolongnya.

Menurut pihak RSUD dr. Soegiri, benturan yang dialami Choirul Huda telah mengakibatkan taruma di beberapa titik tubuhnya.

"Sesuai analisa awal benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala dan trauma leher. Di dalam tulang leher itu ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak," tutur Dokter Andri Nugoroho, selaku Kepala Unit Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soegiri, dikutip tvonenews.com, Rabu (22/12/2021).

Sementara, di batang otak menurut Dokter Andri ada pusat-pusat semua organ vital.

"Pusat denyut jantung dan napas. Mungkin itu yang menyebabkan Choirul Huda henti jantung dan henti napas," imbuhnya.(viva/ant/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:23
04:46
05:39
03:03
03:29
02:11
Viral