- Antara
Gary Cahill Ungkap 3 Kunci Jadi Pemain Profesional, Pesan Menohok untuk Pesepakbola Muda Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan bek Chelsea, Gary Cahill, berbagi pesan penting bagi pemain muda Indonesia yang bercita-cita menembus dunia sepak bola profesional. Dia menekankan bahwa kunci utama bukan hanya teknik, tetapi juga mental dan cara menikmati permainan di setiap fase perkembangan karier.
Cahill membeberkan tiga prinsip dasar yang ia pegang sejak awal karier, yakni menikmati permainan, bekerja keras, serta mempercayai arahan pelatih. Menurutnya, kombinasi ketiganya akan membentuk karakter pemain yang lebih matang dan punya daya tahan di level tertinggi.
Legenda bertahan The Blues itu mengungkapkan, dedikasi harus ditanam sejak usia muda, bahkan sebelum pemain mengenal tekanan kompetisi profesional. Ia menilai talenta saja tidak cukup jika tanpa komitmen yang konsisten di lapangan.
"Dedikasikan diri anda. Bekerja keras, berikan segalanya dalam latihan dan pertandingan. Kemudian dengarkan para pelatih, dengarkan orang-orang yang lebih berpengalaman di sepak bola," ujar Cahill dikutip dari Antara, Minggu (30/11/2025).
Ucapan itu mendapat sorotan luas karena dianggap relevan dengan tantangan pembinaan sepak bola Indonesia, terutama dalam membangun etos kerja dan kedisiplinan sejak akademi. Banyak pengamat menilai pesan tersebut menjadi pengingat bagi ekosistem sepak bola nasional.
Cahill, yang kini telah memasuki usia 40 tahun, menambahkan bahwa pemain muda harus memiliki rasa ingin belajar tanpa batas. Ia menyebut proses menyerap ilmu layaknya spons menjadi ciri pembeda antara pemain bagus dan pemain yang bisa bertahan di puncak karier.
Pria kelahiran Sheffield itu juga menegaskan bahwa pengalaman di ruang ganti sama berharganya dengan menit bermain di lapangan. Menurutnya, ilmu dari pemain senior bisa mempercepat perkembangan karier, jika pemain muda cukup rendah hati untuk menerimanya.
"Saya mencoba seperti spons dalam pemikiran, melihat informasi yang saya dapatkan dari pemain-pemain seperti dari John Terry dan David Luiz," tutur Cahill.
Dua nama tersebut bukan sosok sembarangan di era kejayaan Chelsea, dan Gary Cahill tercatat berada satu generasi dengan mereka dalam periode emas klub London Barat itu. Ia pun dikenal sebagai salah satu bek paling berpengaruh pada masanya.
Lebih lanjut, Cahill menggarisbawahi bahwa sepak bola, sejatinya, harus dinikmati dengan kebahagiaan dan tidak boleh kehilangan unsur kesenangan. Tanpa itu, menurutnya, kemampuan pemain tidak akan keluar secara maksimal.
"Pertama dan yang paling utama, Anda bermain dengan senyum di wajah Anda, itulah hal terpenting. Bahkan sebagai seorang profesional, saya memainkan permainan terbaik saat berada di tempat yang tepat sambil tersenyum gembira," tutur Cahill.
Kepercayaan diri yang lahir dari rasa bahagia di lapangan, kata dia, adalah landasan permainan terbaik yang pernah ia tampilkan di setiap kompetisi besar. Ia mengaku bisa bermain lebih lepas ketika menikmati prosesnya.
Cahill sendiri memperkuat Chelsea sejak 2012 hingga 2019 dan menjadi bagian integral dalam dua gelar Liga Inggris pada musim 2014/2015 dan 2016/2017. Ia juga tercatat turut merasakan kejayaan Liga Champions 2011/2012 bersama Chelsea, sebuah musim yang tak terlupakan bagi publik Stamford Bridge.
Sebagai pilar Timnas Inggris, Cahill membela The Three Lions sepanjang periode 2009 hingga 2018 dengan total 61 penampilan. Ia pernah tampil di Piala Dunia dan menjadi salah satu komandan lini belakang Inggris di era kebangkitannya.
(igp/hfp)