- Instagram Timnas Malaysia
Resmi, FIFA Umumkan 3 Nama yang Jadi Biang Kerok Skandal Dokumen Palsu Pemain Naturalisasi Malaysia
tvOnenews.com - Skandal pemalsuan dokumen naturalisasi pemain Malaysia kembali mengguncang jagat sepak bola Asia. Temuan terbaru FIFA membuka fakta bahwa manipulasi data para pemain asing bukan sekadar pelanggaran administratif, tetapi melibatkan jaringan yang tertata rapi mulai dari agen pemain hingga orang dalam federasi.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah tujuh pemain naturalisasi Malaysia dinyatakan menggunakan dokumen keturunan yang tidak benar, memicu perdebatan besar soal integritas FAM dan proses naturalisasi di negara tersebut.
Gelombang kritik kepada FAM makin tidak terbendung setelah laporan resmi FIFA mengungkap bahwa dugaan pemalsuan tersebut didukung oleh bukti kuat, termasuk rekaman percakapan WhatsApp yang memperlihatkan proses penyusunan dokumen ilegal.
Skandal ini tidak hanya mencoreng nama sepak bola Malaysia, tetapi juga membuka peluang investigasi pidana lintas negara karena dokumen yang digunakan melibatkan identitas dari Brasil, Argentina, Belanda, hingga Spanyol.
Situasi ini menempatkan FAM dalam tekanan besar sekaligus mempertanyakan kredibilitas program naturalisasi mereka.
FIFA secara resmi membeberkan tiga nama yang dianggap sebagai aktor utama di balik penggunaan dokumen palsu dalam proses naturalisasi pemain Timnas Malaysia.
Mengutip laporan New Straits Times, ketiga nama yang tertulis dalam laporan investigasi FIFA setebal 63 halaman adalah Nicolas Puppo, Frederico Moraes, dan Datuk Noor Azman Rahman.
Ketiganya disebut memiliki peran signifikan dalam penyusunan dokumen kelayakan tujuh pemain asing yang kemudian terbukti tidak sah.
Dalam laporan tersebut, Puppo dan Moraes diklasifikasikan sebagai agen yang turut menyiapkan dokumen keturunan para pemain, sementara Datuk Noor Azman Rahman yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal FAM disebut mengetahui dan ikut terlibat dalam proses administrasi yang belakangan terbukti manipulatif.
- FAM
FAM sendiri telah lebih dulu menjatuhkan skorsing kepada Azman Rahman, sekaligus membentuk panel independen untuk melakukan pemeriksaan internal.
Namun FIFA menegaskan bahwa pengusutan tidak berhenti sampai di tiga nama tersebut. Badan sepak bola dunia itu memastikan akan memperluas penyelidikan demi menemukan keterlibatan pihak lain yang mungkin turut memfasilitasi pemalsuan dokumen.
“Investigasi lanjutan menjadi penting untuk mengetahui sejauh mana praktik ini berlangsung dan siapa saja yang terlibat,” demikian bunyi laporan FIFA.
Skandal ini memasuki fase baru setelah kasus tersebut disebutkan akan dibawa ke ranah pidana. Berdasarkan laporan ESPN, FIFA berencana menggelar investigasi formal terhadap FAM.
Langkah ini diambil selaras dengan diterbitkannya laporan 63 halaman terkait keputusan menolak banding FAM atas sanksi yang diberikan kepada tujuh pemain naturalisasinya: Gabriel Palmero, Facundo Garcés, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, João Figueiredo, Hector Hevel, dan Jon Irazábal.
Ketujuh pemain itu dinyatakan bersalah lantaran tidak memiliki garis keturunan Malaysia, sesuatu yang menjadi syarat utama dalam proses naturalisasi berdasarkan regulasi FIFA.
Dalam laporan tersebut, FIFA menampilkan berbagai bukti, termasuk percakapan WhatsApp yang menguatkan dugaan bahwa para pemain menggunakan dokumen yang dimanipulasi untuk mendapatkan kewarganegaraan Malaysia. Temuan itu menjadi dasar kuat FIFA untuk mempertegas sanksinya.
FIFA juga menyebut bahwa FAM nyaris tidak memiliki alasan atau dasar yang cukup kuat untuk mengajukan banding kembali ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Laporan itu bahkan menyinggung adanya kemungkinan penambahan catatan pelanggaran terhadap FAM, menandakan tingkat keseriusan kasus ini.
Selain itu, operasi internal FAM bakal menjadi bagian penting dalam investigasi lanjutan untuk menelusuri apakah ada prosedur resmi yang disalahgunakan dari dalam organisasi.
Dalam kesimpulannya, FIFA menyebut kasus pemalsuan dokumen ini sebagai pelanggaran berat. Karena itu, organisasi tersebut memutuskan untuk menyampaikan temuan mereka kepada otoritas kriminal.
Proses pelaporan akan dilakukan kepada pihak berwenang di Malaysia, Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol, negara-negara yang berkaitan dengan asal-usul keluarga para pemain yang disebutkan dalam dokumen palsu tersebut.
Selain investigasi, FIFA juga menjatuhkan sanksi finansial yang tidak kecil. FAM dikenai denda sebesar 350 ribu Franc Swiss, atau sekitar Rp7,2 miliar.
Sementara itu, ketujuh pemain yang terlibat juga dikenai hukuman berupa denda 2 ribu Franc Swiss serta larangan beraktivitas selama 12 bulan. Sanksi ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi federasi dan pemain lain agar tidak melakukan tindakan serupa. (udn)