- Piala Presiden
Momen Pelatih Oxford United Gary Rowett Kaget Ditodong Naik Sisingaan, Sempat Pastikan itu Palsu Sebelum Naik
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Oxford United, Gary Rowett kaget ketika ditodong naik Sisingaan pada konferensi pers Piala Presiden 2025.
Konferensi pers Piala Presiden yang berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (11/7/2025) diwarnai oleh aksi budaya Sunda, Sisingaan dan Angklung.
Diisi oleh Saung Angklung Udjo, keempat perwakilan klub dari mulai pelatih Oxford United Gary Rowett, pelatih Port FC Alexander Gama, pemain Dewa United Alta Ballah dan kiper Liga Indonesia All Star Reza Arya Pratama mencoba naik Sisingaan.
Ketika Alexander Gama, Alta Ballah dan Reza Arya Pratama menikmati naik Sisingaan, Gary Rowett justru sempat menolak naik.
Bahkan dia sempat memastikan apa yang diangkat oleh para penari adalah singa palsu.
Walau demikian, Gary Rowett sempat naik Sisingaan dan mulai menikmati budaya Sunda itu.
Ternyata, ini kali pertama Gary Rowett mencoba budaya lokal sejak dia berkarir sebagai pemain sepak bola profesional hingga pelatih.
"Ya sedikit (terkejut), karena ini budaya yang berbeda sejak saya memulai karir di sepak bola, ini adalah pengalaman saya naik Sisingaan ini," kata Gary Rowett.
Gary Rowett mengakui semua yang dialaminya bersama Oxford United sejak datang ke Indonesia sangat berarti dan menjadi pengalaman berharga.
"Tapi ini pengalaman yang bagus, dan bagi pelatih, ini cara yang bagus untuk bisa merangkul tim," kata Gary Rowett.
Gary Rowett mengakui Oxford United tak hanya bergabung dengan Piala Presiden untuk meramaikan turnamen pramusim.
Selama di Indonesia, Oxford United sempat berinteraksi dengan lokal termasuk sekolah sepak bola yang berlatih bersama Ole Romeny cs.
"Banyak pengalaman baru yang sangat berharga untuk kami. Seperti yang saya bilang, melawan Liga Indonesia All Star dan punya gim yang bagus," kata Gary Rowett.
"Lawan Arema lebih banyak menguras fisik dan itu lebih kompetitif. Walaupun ada masalah dengan lampu tapi para penonton tetap mendukung dan bahkan membantu menerangi lapangan selama 10-20 menit dan itu merasakan tingginya passion disana," katanya.
Setelah Piala Presiden 2025 selesai, Gary Rowett pun bisa fokus pada kompetisi Championship yang mereka ikuti.
"Bagus, Indonesia memberikan tantangan bagi kami, karena ada perbedaan waktu dan perjalanan jauh. Kami akan melakukan perjalanan pulang dan bersiap di sana selama beberapa pekan sebelum memulai kompetisi di awal Agustus," tutupnya.
Pada konferensi pers yang sama, hadir Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Maruarar Sirait memastikan turnamen pramusim yang diusungnya ini berjalan dengan lancar baik di dalam maupun di luar lapangan
"Kita menjalankan Piala Presiden dengan hal baru, pertama kalinya, kita mengundang tim dari Inggris dan Thailand, semoga ke depan ada klub-klub hebat dunia tampil di Piala Presiden," kata Maruarar Sirait.
Ara, sapaannya, memastikan bahwa Piala Presiden tak hanya menghibur bagi para suporter tapi juga membahagiakan seluruh stakeholder yang terkait.
Sebut saja dengan diturunkannya wasit asing agar pertandingan berjalan dengan adil.
Tak hanya itu, di luar lapangan Ara memastikan bahwa Piala Presiden memberikan kontribusi besar.
"Tahun ini ada pengelolaan sampah dari stadion langsung ke TPS, selain itu, UMKM pun laris, tiga kali pertandingan pendapatan mereka 2-5 juta per hari," kata Ara.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut bahwa kehadiran Stadion Si Jalak Harupat sebagai tua rumah membuktikan keramahan Jawa Barat.
Dia bahkan bergurau saking ramahnya, Persib Bandung memilih untuk mengalah bahkan tak lolos perebutan juara ketiga.
"Atas nama Provinsi dan masyarakat Jawa Barat, kehormatan bagi kami Stadion Si Jalak Harupat menjadi venue Piala Presiden 2025, ini punya gengsi tinggi menjadi tuan rumah," kata Dedi.
"Walaupun sedih karena Persib tidak lolos, tapi Persib ini adalah tuan rumah, jangankan juara, untuk juara ketiga pun tidak saking menghormati tim tamunya," kata Dedi.
(hfp)