- Instagram Taisei Marukawa
Pemain Asal Jepang Berani Ungkap Berapa Gaji Main di Liga Indonesia, Nominalnya Fantastis dan Menggiurkan? Bahkan Rekan Senegaranya Sampai Berlomba...
Sebagai perbandingan, pemain dengan kaliber seperti Marukawa di klub Jepang seperti Urawa Red Diamonds bisa menerima gaji antara 10 juta hingga 25 juta yen per tahun, yang setara dengan Rp1,12 miliar hingga Rp2,8 miliar.
Dengan demikian, tidak berlebihan jika gaji Marukawa di PSIS Semarang berada di level yang sama dengan pemain-pemain top J1 League.
Lebih lanjut, Marukawa menyebut bahwa jika ia mendapatkan bayaran di atas rata-rata pemain seusianya.
Maka dari itu, gajinya bisa mendekati jumlah yang diterima oleh Takahiro Sekine, gelandang Urawa Red Diamonds, yang mendapatkan bayaran sebesar 40 juta yen atau sekitar Rp4,46 miliar per tahun.
Angka-angka tersebut tentu mencengangkan, terutama jika dibandingkan dengan gaji pemain lokal di Liga 1 Indonesia.
Sebagai contoh, menurut Yevhen Bokhashvili, mantan pemain asing di Liga 1, pemain asing di Indonesia mendapatkan gaji antara 15.000 hingga 20.000 dolar AS per bulan.
Sementara pemain lokal menerima sekitar 8.000 hingga 9.000 dolar AS per bulan.
Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan antara gaji pemain asing dan lokal di Liga 1.
Pada tahun 2024, Marukawa memutuskan untuk bergabung dengan Dewa United FC. Menurut data Transfermarkt, nilai pasar Marukawa saat ini mencapai €300.000 atau sekitar Rp4,8 miliar.
- Instagram Taisei Marukawa
Kepindahannya ke Dewa United FC menambah kekuatan tim tersebut, yang juga diperkuat oleh pemain asing lainnya seperti Alexis Messidoro dan Jaja, masing-masing dengan nilai pasar sebesar Rp7,82 miliar.
Performa impresif Marukawa di lapangan telah menjadikannya aset berharga bagi klub-klub yang dibelanya.
Kontribusinya tidak hanya meningkatkan performa tim, tetapi juga menarik minat dan antusiasme penggemar sepak bola di Indonesia.
Keberhasilannya beradaptasi dan bersinar di Liga 1 Indonesia menjadi bukti bahwa pemain asing, khususnya dari Jepang, dapat berkontribusi signifikan dalam kompetisi domestik.
Namun, pengakuan Marukawa tentang gaji yang diterimanya juga menyoroti adanya ketimpangan antara gaji pemain asing dan lokal di Liga 1.
Hal ini menjadi tantangan bagi klub-klub Indonesia untuk menyeimbangkan pengeluaran antara pemain asing dan investasi dalam pengembangan pemain lokal.