news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.
Sumber :
  • Tim tvOnenews - Taufik Hidayat

Patrick Kluivert Tiba-Tiba Diminta Latih Negara Timur Tengah Ini usai Dipecat dari Timnas Indonesia karena Alasan yang Mengejutkan 

Patrick Kluivert tiba-tiba diminta untuk melatih negara Timur Tengah ini usai dipecat dari Timnas Indonesia. Menariknya, juru taktik asal Belanda itu diminati karena alasan popularitas.
Senin, 20 Oktober 2025 - 14:59 WIB
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com Patrick Kluivert tiba-tiba diminta untuk melatih negara Timur Tengah ini usai dipecat dari Timnas Indonesia. Menariknya, juru taktik asal Belanda itu diminati karena alasan popularitas.

Patrick Kluivert saat ini berstatus pengangguran alias tanpa tim. Kepastian itu setelah arsitek berusia 49 tahun tersebut dipecat PSSI dari kursi pelatih Timnas Indonesia pada Kamis (16/10/2025) lalu. 

Patrick Kluivert Dipecat, Media Belanda Malah Sindir Timnas Indonesia tanpa Pelatih Eropa, Bisa Apa?
Sumber :
  • Instagram Alex pastoor

 

Selain Patrick Kluivert, PSSI juga mengakhiri kerja sama dengan seluruh tim kepelatihan asal Belanda lainnya. Tak terkecuali dua asisten Patrick Kluivert, yakni Denny Landzaat dan Alex Pastoor.

Kemudian ada Gerald Vanenburg (pelatih tim U-23) hingga Frank van Kempen (pelatih U-20) juga menjadi korban pemecatan. Menurut PSSI, keputusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan bersama para pihak.

Pemecatan tersebut tak lepas setelah Patrick Kluivert gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Skuad Garuda kalah dari Arab Saudi 2-3 dan Irak 0-1 di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Secara keseluruhan, Patrick Kluivert telah memainkan delapan pertandingan bersama Timnas Indonesia. Juru taktik asal Belanda itu hanya meraih tiga kemenangan, sekali imbang, dan empat kali kalah.

Legenda Barcelona tersebut sejatinya berhasil meloloskan Timnas Indonesia ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah memimpin Garuda dalam empat laga di ronde ketiga.

Setelah dipecat dari Timnas Indonesia, Patrick Kluivert diminta untuk melatih negara asal Timur Tengah, yakni Irak. Kabar tersebut disampaikan oleh media asal Irak, Winwin, yang merujuk pada keinginan warga lokal.

Menurut laporan Winwin, sejumlah warga Irak meminta agar Patrick Kluivert ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola Irak (IFA) untuk menjadi pelatih Singa Mesopotamia, menggantikan Graham Arnold.

Alasannya, lanjut media Irak itu, karena Patrick Kluivert memiliki tingkat popularitas yang lebih tinggi ketimbang Graham Arnold. Meskipun, Arnold masih memiliki kontrak sebagai pelatih Irak.

“Setelah pemecatannya diumumkan, nama pelatih Belanda itu menjadi topik hangat di kalangan penggemar Irak di media sosial, yang mulai memintanya menjadi pelatih Irak, karena popularitasnya kini menyaingi Arnold,” tulis Winwin
dalam artikelnya.

Sebagai informasi, Graham Arnold saat ini masih menjabat sebagai pelatih Irak. Juru taktik asal Australia itu baru menukangi Singa Mesopotamia pada Mei 2025 dengan telah memimpin 6 laga.

Kembali ke Patrick Kluivert, sang legenda Timnas Belanda dan Barcelona itu memang memiliki popularitas yang tinggi sebagai pemain. Namun, ia kurang begitu dikenal ketika menjadi pelatih.

Sementara itu, mantan analis teknis Timnas Irak, Ali Al-Naimi, mengatakan bahwa Patrick Kluivert dinilai lebih cocok dengan filosofi Irak ketimbang Graham Arnold. 

Ia menilai PK mampu mengatasi kekurangan Garuda di era Shin Tae-yong melalui filosofi menyerangnya yang berbasis penguasaan bola dan rotasi, serta kesadaran setiap pemain akan perannya masing-masing.

PK dianggap memiliki permainan sepak bola cepat dan modern yang sangat mengandalkan serangan dan transisi cepat. Hal itu membuat para penggemar Irak menuntut PK untuk melatih negaranya.

“Ketika pelatih Belanda, Patrick Kluivert, mengambil alih tugas melatihTimnas IndonesiaIa mendapati dirinya berhadapan dengan tim yang karakternya telah dibentuk oleh mantan pelatih Korea Tae Yong Shin selama lima tahun, seorang pelatih yang dikenal karena pendekatan bertahannya yang ketat dan disiplin yang tinggi,” katanya kepada WinWin.

"Patrick Kluivert, hanya sehari setelah penandatanganan kontrak, dengan jelas menyatakan bahwa masalah sepak bola Indonesia terletak pada ketidakmampuan tim menerapkan counter-pressing setelah kehilangan bola, yang memberikan peluang berharga bagi lawan untuk melakukan serangan balik. Ia menegaskan akan mengatasi hal ini melalui filosofi menyerangnya yang berbasis penguasaan bola dan rotasi, serta kesadaran setiap pemain akan perannya masing-masing," imbuh eks analis Irak itu.

"Pelatih asal Belanda ini telah mampu dengan cepat menorehkan prestasi, meskipun baru melatih selama delapan pertandingan. Wajar jika penggemar Irak, dan mungkin penggemar Arab lainnya, menuntut kontrak dengannya, karena ia bermain sepak bola cepat dan modern yang sangat mengandalkan serangan dan transisi cepat. Gaya ini terlihat jelas dalam pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ali Al-Naimi kembali menjelaskan mengapa Kluivert begitu populer di kalangan penggemar Irak.

"Pelatih Australia, Graham Arnold, mengambil alih pelatihan Irak setelah kepergian pelatih asal Spanyol, Jesus Casas, yang memimpin Lions of Mesopotamia selama tiga tahun. Namun, Arnold tidak menerapkan gaya bermain tidak langsung atau persiapan bertahap dari lini belakang seperti yang biasa ia terapkan saat melawan tim-tim dengan pertahanan yang rapat di Australia. Sebaliknya, ia jelas lebih condong ke permainan langsung, pendekatan bertahan, dan transisi cepat," kata dia.

"Para penggemar Irak biasanya condong ke pendekatan menyerang, tetapi yang membingungkan adalah sebagian besar pelatih tim cenderung memainkan gaya bermain konservatif dan defensif, mengandalkan umpan silang dan serangan balik. Mungkin ada tren institusional yang membentuk para pelatih tim nasional Irak dan mendorong mereka untuk mengadopsi gaya bermain ini (Patrick Kluivert)," jelasnya.

Terlepas dari hal itu, Irak akan menghadapi Uni Emirat Arab dalam dua pertandingan di putaran kelima kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 13 dan 18 November 2025.

(yus)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral